Setelah pesan damai itu tersampaikan, pimpinan Thaif segera pergi kepada Rasulullah dan menyatakan bergabung dengan kaum Muslimin. Rasulullah kemudian mengembalikan seluruh keluarga dan harta bendanya dan menghadiahkan kepadanya 100 ekor unta. Seketika itu berkatalah Pemimpin Thaif itu " Saya tidak pernah mendengar dan melihat manusia di seluruh belahan bumi laksana Muhammad.Â
Dia sangat konsisten dengan apa yang dia katakan, sangat pemurah jika diminta. Dan jika kamu mau, maka dia akan menyebutkan kepadamu tentang masa depan. Dan tatkala tentaranya memperlihatkan kekuatannya, dan tatkala perang dan lembing berdenting di medan perang, dia tampil laksana seekor singa yang mengasuh anaknya di dalam sarangnya"
Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwasanya Rasulullah sangatlah bijaksana dalam bernegosiasi dengan pihak lawannya. Hal ini tergambarkan dari kebaikan hati nurani Rasulullah untuk mengajak lawannya masuk islam dengan sikap bijaknya. Dari sosok Rasulullah dapat kita ambil pelajaran bahwasanya negosiasi yang benar adalah negosiasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak tanpa adanya rasa keberatan di salah satu pihaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H