Mohon tunggu...
Annisa Salsabilla
Annisa Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di UNIDA Gontor

konten seputar Hubungan Internasional dan isu kontemporer saat ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan dan Diplomasi Muawiyah bin Abu Sofyan sebagai Penggagas Sistem Monarki dalam Kepemimpinan Islam

30 Agustus 2022   12:48 Diperbarui: 30 Agustus 2022   12:51 6123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

c. Pemberian Penghargaan kepada Orang-Orang Berjasa Muawiyah memberi penghargaan kepada orang-orang yang berjasa dalam perjuangannya mencapai puncak kekuasaan. Seperti 'Amr bin 'Ash, ia diangkat kembali menjadi Gubernur di Mesir, al-Mughirah bin Syu'bah diangkat menjadi Gubernur di wilayah Persi. Ia juga memperlakukan dengan baik dan mengambil hati para sahabat terkemuka yang bersifat netral terhadap berbagai kasus yang timbul waktu itu, sehingga mereka berpihak kepadanya.

 d. Menumpas Orang yang Beroposisi Muawiyah menumpas orang-orang yang beroposisi yang dianggap berbahaya jika tidak bisa dibujuk dengan harta dan kedudukan, dan menumpas kaum pemberontak. Khalifah menumpas kaum Khawarij yang merongrong wibawa kekuasaannya dan mengkafirkannya. Golongan ini menuduhnya tidak mau berhukum kepada al-Qur'an 6 dalam mewujudkan perdamaian dengan Ali bin Ali Thalib di perang shiffin melainkan ia mengikuti ambisi hawa nafsu politiknya. 

e. Pembaharuan di Bidang Administrasi Dimulai dari Muawiyah dan khalifah-khalifah Dinasti Umayyah selanjutnya mengadakan pembaharuan di bidang administrasi pemerintahan dan melengkapinya dengan jabatan-jabatan baru yang dipengaruhi oleh kebudayaan Byzantium. Pengelolaan administrasi pemerintahan dan struktur pemerintahan Dinasti Umayyah merupakan penyempurnaan dari pemerintahan Khulara al-Rasyidin yang diciptakan oleh Umar bin Khattab, seperti Pembentukan Diwanul Hijabah, yaitu sebuah lembaga yang bertugas memberikan pengawalan kepada khalifah, Pembentukan departemen pencatatan atau Diwanul Khatam. Departemen ini mencatat semua peraturan yang dikeluarkan khalifah dan dicatat di dalam berita acara pemerintahan. Pembentukan Dinas Pos atau Diwanul Barid. 

Referensi

Hadariansyah AB, Pemikiran-pemikiran Teologi dalam Sejarah Pemikiran Islam Banjar Masin: Antasari Pres, 2008 

l-‘Isy, Yusuf. (2007). Sejarah Dinasti Umayyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 

Ali Mufrodi, Islam Dikawasan Kebudayaan Islam Arab (Jakarta: Logos, 1997), 57.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun