Unsur keempat adalah media dakwah. Media terus berkembang mengikuti berkembangnya zaman. Berkembang dari mulai media dakwah tradisional, media lama, sampai hari ini ada media baru.
Daya jangkau media dakwah dari masa ke masa semakin luas. Hari ini dengan media sosial informasi dakwah bisa diakses oleh jutaan khalayak media dalam hitungan menit. Karena itu dakwah melalui media sosial sangat potensial memengaruhi mad'u.
Unsur kelima adalah metode dakwah. Metode dakwah muncul untuk memilih jalan atau cara yang ditempuh agar tujuan dakwah sampai kepada mad'u yang beragam. Metode dakwah yang terkenal ada tiga, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi.
Terkadang metode dakwah dilengkapi dengan bentuk dakwah bilisan, bilhal, dan bilqalam. Baik metode dakwah maupun bentuk memiliki teknik dakwah yang berbeda-beda. Teknik dakwah adalah cara yang digunakan untuk mempraktikkan metode atau bentuk dakwah.
Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah. Secara mudah, efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.
Sebenarnya efek dakwah dapat diketahui dengan melakukan evaluasi dakwah. Sebab dengan evaluasi dakwah satu program dakwah dapat diukur apakah sesuai atau melenceng dari rencana dakwah.
Keenam unsur dakwah ini  adalah pengetahuan terintegrasi satu sama lain yang harus dimiliki oleh dai. Sangat diharapkan mad'u juga memahaminya untuk membantu kerja dai. Ada kesamaan antara dai dan mad'u, yakni sama-sama manusia berbudaya dan berpengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H