Keterkaitan dengan Kondisi Sosial di IndonesiaÂ
Fenomena korupsi dan kemerosotan moral di Indonesia bisa dikaitkan dengan era Kalatidha dan Kalabendhu dalam ramalan Ranggawarsita. Masyarakat terlihat menghadapi krisis nilai, di mana egoisme dan kepentingan pribadi mengalahkan kebaikan bersama. Dalam situasi seperti ini, harapan akan hadirnya Ratu Adil atau sosok penyelamat sering muncul sebagai aspirasi sosial untuk membangun kembali tatanan yang adil dan makmur.Â
"...Sakbegja-begjane wong kang lali iseh begja wong kang eling lan waspada..."Â
Artinya :
"Sebahagia-bahagianya orang yang lupa, masih lebih bahagia orang yang ingat dan waspada."Â
Makna dan Penjelasan:
Frasa tersebut adalah salah satu ajaran penting dalam falsafah Jawa, khususnya dalam karya-karya Ranggawarsita. Ajaran ini menekankan pentingnya kesadaran spiritual dan kewaspadaan dalam setiap tindakan dan pikiran seseorang.
Eling:
- Bermakna selalu ingat kepada Tuhan dan ketentuan-Nya. Ini adalah bentuk kesadaran untuk menyelaraskan perilaku dan keputusan dengan nilai-nilai kebaikan serta ajaran agama.Waspada:
- Mengandung arti senantiasa berhati-hati dan awas terhadap perubahan serta fenomena sosial di sekitar. Bukan hanya dalam kehidupan pribadi, tetapi juga terhadap perubahan dalam masyarakat, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Pesan Moral:
- Ajaran ini mengingatkan bahwa lupa dan lalai adalah sifat manusiawi, tetapi orang yang tetap ingat dan waspada akan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.
- Kewaspadaan dan kesadaran diperlukan tidak hanya dalam menjalankan ibadah tetapi juga dalam menghadapi perubahan sosial dan politik, termasuk korupsi atau krisis moral yang dapat terjadi di masyarakat.