Secara ideal, seorang sarjana berada pada tahap pasca-konvensional. Pada tahap ini, individu tidak lagi semata-mata mengikuti aturan atau norma sosial, melainkan telah mengembangkan prinsip-prinsip moral yang universal. Mereka akan bertindak berdasarkan keyakinan akan kebenaran dan keadilan, terlepas dari konsekuensi pribadi atau sosial.
Seorang sarjana yang berada pada tahap pasca-konvensional akan:
- Menjunjung tinggi kebenaran
Mereka akan selalu berusaha untuk mencari kebenaran dan menghindari segala bentuk pemalsuan data atau plagiarisme. - Bertanggung jawab
Mereka akan bertanggung jawab atas tindakan mereka dan siap menerima konsekuensi dari tindakan tersebut. - Memiliki visi yang luas
Mereka akan melihat masalah dari berbagai perspektif dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka. - Berani membela kebenaran
Mereka tidak akan takut untuk mengungkapkan ketidakbenaran atau ketidakadilan, meskipun harus menghadapi risiko.
Kaitan antara Tahap Perkembangan Moral dengan Perilaku Integritas
Teori perkembangan moral Kohlberg memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang bagaimana seseorang merespons dilema etis, termasuk dalam konteks akademik. Mari kita lihat bagaimana individu pada setiap tahap merespons dilema tersebut:
Tahap Pra-konvensional
- Fokus pada diri sendiri
Individu pada tahap ini cenderung mengambil keputusan berdasarkan apa yang menguntungkan diri mereka sendiri. - Dilema akademik
Jika dihadapkan pada dilema seperti plagiarisme, seorang individu pada tahap ini mungkin akan mencontek karena berpikir bahwa mendapatkan nilai bagus lebih penting daripada kejujuran. - Contoh: Seorang mahasiswa mencontek tugas akhir karena ingin lulus dengan nilai yang sangat baik agar dapat segera bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Tahap Konvensional
- Fokus pada aturan sosial
Individu pada tahap ini akan mematuhi aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. - Dilema akademik
Mereka akan menghindari pelanggaran integritas karena takut akan sanksi atau merusak reputasi. - Contoh: Seorang mahasiswa tidak akan mencontek karena takut dikeluarkan dari universitas.
Tahap Pasca-konvensional
- Fokus pada prinsip-prinsip universal
Individu pada tahap ini telah mengembangkan prinsip-prinsip moral yang berlaku secara universal. - Dilema akademik
Mereka akan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, meskipun harus menghadapi konsekuensi yang tidak menyenangkan. - Contoh: Seorang peneliti akan melaporkan kesalahan dalam penelitiannya, meskipun hal itu dapat merusak reputasinya.
Studi Kasus - Dilema Plagiarisme
- Tahap Pra-konvensional
Seorang mahasiswa menemukan sebuah artikel yang sangat relevan dengan topik tugasnya. Ia memutuskan untuk menyalin sebagian besar artikel tersebut tanpa memberikan kutipan karena merasa kesulitan untuk menulis sendiri. - Tahap Konvensional
Seorang mahasiswa lain mengetahui bahwa temannya mencontek tugas. Ia ragu-ragu untuk melaporkan temannya karena takut dianggap sebagai pengadu. - Tahap Pasca-konvensional
Seorang mahasiswa menyadari bahwa ia telah tanpa sengaja menggunakan kalimat yang sama dengan sumber lain dalam tugasnya. Ia segera mencari sumber tersebut dan memberikan kutipan yang benar, meskipun hal ini berarti harus merevisi tugasnya.
Implikasi untuk Integritas Sarjana
Memahami teori Kohlberg membantu kita:
- Mengenali pola perilaku
Kita dapat mengidentifikasi mengapa beberapa sarjana cenderung melanggar integritas. - Mendesain program pendidikan
Program pendidikan dapat dirancang untuk mendorong mahasiswa berkembang ke tahap pasca-konvensional. - Membangun lingkungan akademik yang mendukung integritas
Dengan memahami tahap perkembangan moral, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku etis.
Tahap perkembangan moral seseorang sangat mempengaruhi perilaku mereka, termasuk dalam konteks akademik. Sarjana yang berada pada tahap pasca-konvensional lebih cenderung untuk berperilaku dengan integritas. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral mahasiswa agar mereka dapat menjadi sarjana yang berintegritas.Â
Perbandingan Teori Kohlberg dengan Teori Perkembangan Moral Lainnya
Teori Kohlberg bukanlah satu-satunya teori yang membahas perkembangan moral. Ada beberapa teori lain yang menawarkan perspektif yang berbeda, seperti:
- Teori Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud
Freud menekankan peran id, ego, dan superego dalam perkembangan moral. Menurut Freud, moralitas muncul dari internalisasi nilai-nilai orang tua dan masyarakat. - Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Bandura berpendapat bahwa perilaku moral dipelajari melalui pengamatan dan imitasi terhadap model-model yang ada di lingkungan sekitar. - Teori Etika Keadilan dan Etika Perawatan Carol Gilligan
Gilligan mengkritik teori Kohlberg karena terlalu berfokus pada perspektif laki-laki dan mengabaikan perspektif perempuan. Gilligan menekankan pentingnya etika perawatan dalam perkembangan moral.
Implikasi bagi Pendidikan
Memahami perbedaan antara berbagai teori perkembangan moral dapat membantu pendidik merancang program pendidikan yang lebih komprehensif. Misalnya, dengan menggabungkan elemen-elemen dari teori Kohlberg, Bandura, dan Gilligan, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong perkembangan kognitif, sosial, dan emosional siswa.
Implikasi Teori Kohlberg bagi Kebijakan Pengembangan Karakter