Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 5 - Model Etika Komunikasi Habermas

12 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 12 Oktober 2024   11:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam teori komunikasi Habermas, terdapat paradoks yang muncul dalam jenis hubungan manusia. Di satu sisi, manusia menggunakan rasionalitas instrumental untuk berinteraksi dengan dunia luar, sementara dalam dunia sosial, manusia memerlukan rasio komunikatif untuk mencapai pemahaman bersama. Paradoks ini memperlihatkan bahwa meskipun manusia memiliki kemampuan untuk menguasai alam dan objek-objek eksternal, dalam dunia sosial mereka tidak bisa menggunakan strategi yang sama. Sebaliknya, mereka harus terlibat dalam komunikasi yang terbuka dan rasional untuk mencapai konsensus dan bekerja menuju kepentingan bersama.

(5) PPT PROF. APOLLO - TM 5
(5) PPT PROF. APOLLO - TM 5

Teori Tindakan Komunikatif Habermas: Menyelaraskan Komunikasi dalam Kehidupan Sosial

Jurgen Habermas, mengemukakan teori Tindakan Komunikatif yang menjadi landasan penting dalam memahami interaksi sosial dan rasionalitas dalam masyarakat modern. Teori ini menekankan bahwa komunikasi adalah alat utama bagi individu untuk mencapai pemahaman bersama (mutual understanding) dan mengoordinasikan tindakan-tindakan mereka dalam dunia sosial.

1. Tindakan Komunikasi dan Pemahaman Bersama

Menurut Habermas, komunikasi yang benar-benar efektif adalah ketika dua orang atau lebih terlibat dalam dialog untuk menemukan pemahaman bersama. Dalam komunikasi ini, tujuan utamanya bukan hanya untuk saling bertukar informasi, tetapi juga untuk mencapai kesepakatan yang rasional di antara para partisipan. Pemahaman ini kemudian menjadi dasar untuk bertindak bersama dalam dunia sosial.

Habermas melihat komunikasi sebagai alternatif dari paradigma kerja kapitalis, di mana koordinasi tindakan seringkali didorong oleh kepentingan pribadi dan efisiensi ekonomi. Sebaliknya, dalam paradigma komunikasi, individu bekerja sama melalui diskusi yang terbuka dan deliberatif, sehingga solusi yang muncul adalah hasil dari partisipasi dan kesepakatan kolektif, bukan paksaan atau dominasi.

2. Tipe-Tipe Tindakan dalam Komunikasi Menurut Habermas

Habermas mengklasifikasikan tindakan komunikasi ke dalam beberapa jenis berdasarkan motif dan tujuannya:

  • Tindakan Teleologis
    Dalam jenis tindakan ini, seseorang bertindak berdasarkan tujuan yang jelas, seperti seseorang yang haus kemudian minum, atau bertindak karena perintah, seperti mengikuti instruksi atasan.
  • Tindakan Normatif
    Tindakan ini didasarkan pada norma-norma sosial yang ada. Sebagai contoh, seorang mahasiswa menyelesaikan tugas karena diperintahkan oleh dosen.
  • Tindakan Dramaturgis
    Jenis tindakan ini lebih berfokus pada pencitraan atau bagaimana seseorang menampilkan diri di depan orang lain. Misalnya, seseorang menggunakan barang-barang mewah untuk terlihat sukses, meskipun mungkin di balik layar dia memiliki masalah keuangan.
  • Tindakan Komunikatif
    Ini adalah tindakan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan orang lain. Dalam tindakan ini, individu-individu berbicara satu sama lain untuk menemukan jalan tengah dan mencapai konsensus bersama.
    Contohnya adalah ketika seseorang membayar pajak karena adanya kesepakatan sosial yang menyatakan bahwa ini adalah kewajiban bersama demi kebaikan umum.

3. Rasionalitas dalam Komunikasi

Habermas juga menekankan bahwa dalam komunikasi, rasionalitas harus menjadi dasar utama dalam mengambil keputusan. Rasionalitas di sini mencakup berbagai aspek, seperti:

  1. Rasionalitas instrumental
    Keputusan diambil dengan kalkulasi dan pertimbangan untuk mencapai tujuan yang efisien.
  2. Rasionalitas strategis
    Metode yang dipilih untuk mencapai tujuan adalah yang paling efektif.
  3. Rasionalitas komunikatif
    Berfokus pada dialog untuk mencapai pemahaman bersama, bukan sekadar menang atau kalah dalam argumen.

Menurut Habermas, sebuah komunikasi yang rasional harus mampu membedakan bidang ilmu pengetahuan, seperti sains, teknologi, seni, dan hukum. Ini juga berarti bahwa komunikasi yang baik tidak mengabaikan dunia, tetapi memperhitungkan realitas dengan menggunakan kalkulasi rasional yang masuk akal untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini berlaku dalam berbagai institusi, termasuk birokrasi, yang menuntut kompetensi dan kualifikasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun