Mohon tunggu...
Annisa Ramadina Sholihah
Annisa Ramadina Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selalu belajar

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudah Belajar tapi Masih Sering Lupa? Ini Penyebabnya Berdasarkan Ilmu Psikologi dan Pandangan Islam

8 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lupa memang sering dipandang negatif. Di beberapa kasus, lupa memang dapat mendatangkan masalah, contohnya lupa disaat ujian. Lupa saat ujian merupakan masalah besar khususnya bagi  pelajar karena dapat menyebabkan nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Lupa bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun faktor utama yang menyebabkan lupa, biasanya terjadi karena adanya kegagalan dalam proses mengingat itu sendiri. Lalu bagaimanakah proses manusia dapat mengingat?

Proses Manusia Dapat Mengingat

Psikolog membedakan 3 tahapan yang diperlukan manusia dalam melakukan kegiatan belajar dan mengingat, yakni proses Encoding, Storage, dan Retrieval.

Tahap Encoding (enkode) adalah proses mengkode informasi yang diterima sebagai pembelajaran awal dari informasi. Sedangkan pada tahap Storage (penyimpanan), kita menyimpan informasi tersebut ke dalam memori. Tahap terakhir adalah Retrieval (pengambilan) yakni kemampuan untuk memanggil kembali informasi yang sudah tersimpan. 

Misalkan ketika anda mendapatkan materi rumus balok. Hal pertama yang akan anda lakukan secara otomatis adalah menyandikan (mengkode) rumus tersebut kemudian mengaitkannya dengan contoh soal sehingga anda mengingatnya. Ketika anda menemukan soal yang sejenis anda dapat memanggil kembali ingatan tentang rumus tersebut. Ini berarti ketiga tahapan mengingat berhasil dilakukan secara utuh. 

Lalu bagaimanakah lupa itu bisa terjadi?

Saat kita lupa, biasanya disebabkan oleh kegagalan di salah satu proses baik di proses enkode, penyimpanan, atau di proses pengambilan.

1.     Kegagalan saat proses enkode (Encoding).

Siapa disini yang sering belajar sambil mengantuk di kelas? Saat belajar sambil mengantuk, pelajaran yang kalian terima sering sulit diingat bukan? Hal ini dikarenakan belajar sambil mengantuk itu dapat menyebabkan kegagalan proses enkode karena kalian kurang memberikan atensi/perhatian sehingga informasi/pelajaran yang kalian peroleh itu akan hilang atau tergantikan oleh informasi baru.

2.     Kegagalan menyimpan informasi (Storage).

Lupa akibat kegagalan penyimpanan informasi biasanya disebabkan oleh kurangnya repetisi/mengulang kembali informasi yang diperoleh. Repetisi berfungsi memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek menuju ke ingatan jangka panjang. Memori jangka pendek akan hilang hanya setelah 10 hingga 12 detik kecuali jika dipindahkan ke memori jangka panjang. 

3.     Kegagalan saat mengingat kembali (Retrieval).

Selain kegagalan enkode dan penyimpanan, lupa juga bisa disebabkan karena informasi yang sudah tersimpan sulit untuk diingat kembali. Bisa jadi informasi tersebut terhalang oleh informasi baru sehingga sulit untuk diingat kembali. 

Baik proses  enkode, penyimpanan, atau pengambilan, ketiga proses ini bergantung satu sama lain. Sehingga apabila terjadi kegagalan di salah satu proses, maka akan mempengaruhi proses lain. Bagaimana anda menyandikan informasi menentukan bagaimana itu akan disimpan dan isyarat apa yang akan efektif ketika anda mencoba untuk mengingat kembali. Selain itu, tindakan pengambilan itu sendiri juga mengubah cara informasi diingat kemudian, biasanya membantu penarikan kembali informasi yang diambil nanti. 

Bagi pelajar, lupa setelah belajar semalam suntuk adalah pengalaman yang tidak menyenangkan. Tentu saja setiap pelajar tidak ingin melupakan apa yang telah dipelajari. Lalu bagaimanakah cara agar tidak mudah lupa?

Cara agar tidak mudah lupa

1.   Pengulangan dan latihan secara maksimal. Meskipun terkadang membosankan metode ini adalah metode yang paling efektif untuk memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

2.   Kaitkan pelajaran yang anda peroleh dengan pengetahuan anda yang sebelumnya. Anda bisa mengaitkan materi yang sedang anda pelajari dengan materi di bab sebelumnya. Dengan mengaitkan materi antar bab, anda akan menemukan gambaran besar topik sehingga lebih mudah mengingatnya.

3.   Membentuk asosiasi yang tidak biasa. Contohnya adalah ketika anda mencoba untuk mengingat suatu istilah yang sulit, anda mengingat istilah tersebut dengan mengaitkan pada istilah lain yang lebih familiar ditelinga anda. Contohnya anda mengingat zat basa sebagai sabun dan zat asam sebagai cuka.

4.   Gunakan teknik Mnemonik. Perangkat mnemonik menggabungkan potongan informasi ke dalam format yang menarik atau mudah dikenali. Misalnya anda menggunakan lagu ‘balonku’ untuk mengingat tabel periodik.

 

Dalam Islam juga dijelaskan mengenai cara mengatasi lupa dalam belajar agar ilmu yang didapatkan bisa kita ingat kembali dan tidak mudah dilupakan sehingga ilmu itu berkah. Karena hanya dari Allah-lah ilmu kita berasal.

"Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S. Thaha : 114)

Rasulullah juga telah mengajarkan cara menanggulangi lupa dalam belajar, yaitu dengan cara berdoa kepada Allah. 

Anda bisa mencoba baca doa ini sebelum belajar.


kesimpulannya... 

Mengapa sudah belajar tapi masih sering lupa?

Dalam mengingat suatu informasi, dibutuhkan atensi/perhatian yang cukup serta pengulangan untuk dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama. Sehingga, lupa bisa disebabkan karena anda kurang perhatian saat belajar atau bisa juga karena anda kurang latihan dan repetisi materi yang sudah anda pelajari. 

Dengan memperbanyak latihan dan berdoa, insha allah proses belajar akan menjadi lebih mudah. 

"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan" - Imam Syafi'i.

Referensi :

Pinel, John P.J, Biopsikologi ed.7, Jakarta, Pustaka Pelajar, 2009.

Solso, R.L. 1995. Cognitive Psychology. (4th ed).  Boston: Allyn and Bacon, Inc. 

Kosim, Muhammad. 2015. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Mengatasi Lupa
Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Volume VI Nomor 1.

Link : https://osf.io/hc5n2/download

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun