Adapun formula herbal yang terkandung dalam tablet Kuldon Sariawan diantaranya : daun saga manis, yang mengandung glycyrhisic acid yang bersifat anti radang ; bunga krisan dan akar alang yang berkhasiat menyegarkan tenggorokan, penurun panas dan mengurangi rasa sakit (akibat radang) ; ekstrak akar manis (licorice) untuk mengencerkan dahak, dan herba thymi berfungsi sebagai antiseptik.
“Kuldon Sariawan aman dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas. Dosisnya 2 tablet 3x sehari untuk orang dewasa, dan setengah dosis dewasa untuk anak-anak,” tutur Pak Abrijanto sebelum turun panggung.
Benar lho, Kuldon Sariawan memang ampuh menyembuhkan panas dalam. Aku sendiri telah membuktikannya! Seminggu yang lalu akibat makan makanan berminyak, tenggorokanku ‘berulah’. Rasanya sakit buat nelen dan terasa kering. Minum deh, obat Kuldon Sariawan. Ajaib, cuma empat tablet saja, tenggorokanku pulih seperti semula. Tapi seminggu kemudian, meradang kembali. Kali ini yang radang adalah amandelku. Lagi-lagi aku mengkonsumi Kuldon, tapi hingga 10 tablet ditelan, kondisiku tak kunjung membaik. Makanya, aku beralih ke obat konvensional dexamethasone. Alhamdulillah, kini radangku sembuh. Jadi bila boleh request nih, aku berharap di masa mendatang PT Deltomed Laboratories membuat obat herbal yang bisa meredakan radang amandel. Dengan komitmen untuk selalu berinovasi, aku yakin PT Deltomed Laboratories akan mampu menciptakannya, sehingga kalau amandelku kambuh (lagi), aku tak sampai harus dioperasi, hahaha... peace! v^^
***
“Sebagai bagian industri farmasi, Deltomed berkomitmen menjaga kualitas produk. Sistem manajemen mutu Deltomed telah disertifikasi sesuai Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) serta berdasarkan ISO 9001-2008. Produk herbal dari Deltomed juga memperoleh sertifikat halal dari pihak berwenang,” ucap Pak Nyoto, saat kembali menjadi pembicara pada sesi keempat. Kali ini beliau memaparkan proses produksi di pabrik.
Melalui slide yang dipertunjukan di layar, Kompasianer memperoleh gambaran sistem produksi dari awal sampai akhir begitu kompleks. Adapun flow diagram process produksi dimulai dari : storage – extraction – evaporation – mixing – vacuum – tableting – package. Bahan baku pilihan disimpan untuk kemudian dibersihkan [storage], dikeringkan dan disaring [extraction], lalu diuapkan dengan memisah zat terlarut dari bahan pelarut (solvent) sampai kadar air tertentu [evaporation], dilanjutkan proses pengeringan hingga kadar air di bawah 5% selama 45-70 menit [vacuum], proses pengeringan tadi menghasilkan crystal extract yang dibentuk menjadi pil [tableting], tahap akhir adalah pengemasan tablet agar siap dipasarkan [package]. Kesemua tahap produksi tersebut telah melalui pemeriksaan mutu berdasarkan simplisia (sesuai Farmakope Herbal Indonesia). Ah, aku jadi mopeng ikut tur ke pabrik Deltomed, deh. Biar bisa lihat dari dekat proses produksi Kuldon dengan mesin-mesin yang canggih. FYI, selain Kuldon Sariawan, produk herbal keluaran Deltomed antara lain sirup OB Herbal, sirup dan tablet Antangin JRG, permen herbal Antangin, sirup Antangin Junior, obat kuat SrongPas dan SrongPas Endura, pil Tuntas, Rapet Wangi, Antalinu, serta Natur Slim.
***
Tak lama setelah Pak Nyoto turun panggung, sesi tanya-jawab dibuka. Penanya pertama seorang ibu yang (kalau tidak salah) bernama Ngesti. Ibu Ngesti ingin tahu lebih jauh seputar pengeringan tanaman herbal. Pertanyaan Bu Ngesti ditanggapi oleh Pak Abrijanto. Beliau menyampaikan bahwa proses pengeringan adalah tahap terpenting dalam pengolahan tanaman herbal. Bahan alami harus segera dibersihkan, dan dikeringkan sekali saja. Sebab bila berulang kali dikeringkan, khasiatnya bisa hilang. Tanaman herbal yang telah kering, harus langsung diproses lebih lanjut agar tak berjamur yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Ibu Dewi Priandini lalu menambahkan, “Hati-hati, penyimpanan herbal sembarangan, dapat memicu alergi, lho. Terus, karena potensi herbal yang amat besar, kedokteran Korea telah menerapkan bahan-bahan alami dalam pengobatan mereka, termasuk infus. Walau tertinggal, kita nggak mau kalah. Di kampus saya sudah digalakkan penelitian herbal,” pungkasnya.
Joshua (bukan mantan penyanyi cilik) menjadi penanya berikutnya. Pertanyaan yang diajukan Joshua cukup menarik : mengapa namanya Kuldon? Adakah filosofinya?
Berdasarkan pengakuan Pak Nyoto, Kuldon berasal dari bahasa Inggris, tepatnya kata “cooling down”. Jadi, kuldon itu singkatan dari cooling down. Makna Kuldon sendiri adalah meredakan panas dalam. Dinamakan Kuldon supaya “Indonesia banget”. Itulah latar belakang penamaan obat herbal pereda panas dalam produksi Deltomed, Kuldon.
Aldian Saputra yang terpilih sebagai penanya ketiga, menanyakan bagaimana pengolahan tanaman herbal agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Menurut Pak Abrijanto, pengolahan obat herbal itu tidak mudah. Tanaman herbal juga ada yang beracun, contohnya racun bawaan pada kunyit, bila tak diolah dengan baik bisa mengancam kesehatan manusia. Maka dari itu, edukasi pemanfaatan tanaman herbal sama pentingnya dengan pengolahan yang benar/tepat.