Mohon tunggu...
Annisa Rizkyta
Annisa Rizkyta Mohon Tunggu... Lainnya - Hubungan Internasional, Universitas Jember

Education, Politics, Socio-cultural, Public Diplomacy, Life style.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UMD 2022: Pemberdayaan Difabel Desa Klampokan Melalui Pelatihan Tata Boga

20 Agustus 2022   06:35 Diperbarui: 20 Agustus 2022   06:40 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyandang disabilitas dan anggota PKK sedang membuat jasuke (Dokpri)

Sudah hampir satu bulan lamanya mahasiswa KKN "UNEJ Membangun Desa" kelompok 393 mengabdi di Desa Klampokan, Kecamatan Panji, Situbondo. Berbagai kegiatan telah dilakukan guna beraktualisasi langsung dengan masyarakat, mengamalkan ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi, serta berkontribusi dalam mencari solusi bagi permasalahan yang ditemui di desa. Selain meningkatkan jiwa sosial, Kuliah Kerja Nyata diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk menjadi lebih mandiri, eksploratif, kritis, solutif, dan bertanggung jawab.

Penyandang disabilitas dan anggota PKK sedang membuat jasuke (Dokpri)
Penyandang disabilitas dan anggota PKK sedang membuat jasuke (Dokpri)

Setelah mengeksplorasi sekian banyak potensi di Desa Klampokan, kami menemukan bahwa jagung adalah salah satu hasil pertanian yang paling besar di desa ini. Untuk memanfaatkan potensi tersebut, mahasiswa KKN menggandeng Kelompok Difabel Desa (KDD) Klampokan yang baru berdiri bulan lalu untuk mengadakan pelatihan tata boga bahkan sampai ke tahap pengemasan agar kemudian bisa dipasarkan. Kegiatan ini juga melibatkan anggota PKK dan masyarakat sekitar.

Pelatihan tata boga ini berlangsung di Balai Desa Klampokan pada Senin pagi (15/08/2022) dan mendapatkan antusias yang cukup baik dari semua pihak yang terlibat. Adapun makanan yang dibuat adalah jasuke (jagung, susu, keju) dan brownies jagung dengan label "BROJAK" (Brownies Jagung Klampokan). Jasuke adalah makanan yang cukup populer di kalangan masyarakat karena mudah dijumpai dan dibuat, sedangkan brownies jagung bisa dibilang unik karena masih jarang ditemui. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN membantu memberikan arahan untuk membuat dua kudapan tersebut dan kemudian dimasak secara bersama-sama.

Penyandang disabilitas dan anggota KDD sedang membuat jasuke (Dokpri)
Penyandang disabilitas dan anggota KDD sedang membuat jasuke (Dokpri)

Kami sangat bersyukur karena kegiatan ini bisa berjalan dengan cukup lancar. Semua orang yang datang dapat mencicipi hasilnya dan mereka memberikan respon yang positif. Sebenarnya kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian program kerja "Pemberdayaan Difabel Desa Klampokan" yang digagas oleh kelompok KKN 393. Maka dari itu, kami berharap masyarakat, utamanya para difabel, dapat tergugah untuk menjadikan kegiatan ini sebagai ajang untuk meningkatkan keterampilan dan merealisasikan peluang usaha dari kreasi makanan tersebut hingga mampu mendorong perekonomian masyarakat desa Klampokan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun