Tapi hati-hati, jangan terlalu memaksa atau minta mereka janji untuk berhenti. Karena, berhenti dari kebiasaan ini tidak semudah itu. Butuh lebih dari sekadar tekad kuat.Intinya, yang paling penting adalah menunjukkan bahwa kamu peduli dan siap mendukung mereka. Kadang, itu saja sudah cukup untuk jadi langkah awal yang bagus.
Dampak Self-Harm
Self-harm memiliki dampak yang serius baik secara fisik maupun psikologis, antara lain:
1.Dampak fisik: Luka, infeksi, bekas luka permanen, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.
2.Dampak psikologis: Perasaan bersalah, malu, isolasi diri, gangguan tidur, dan peningkatan risiko bunuh diri.
Lantas, bagaimana cara mengatasi self-harm? Mari simak mengenai pengertian, macam-macam, penyebab, dan cara mengatasi self-harm selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Â
Cara Mengatasi Self-Harm
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami self-harm, penting untuk mencari bantuan profesional. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi self-harm antara lain:
Bentuk Dukungan
Bentuk dukungan yang bisa membantu remaja untuk mengurangi tindakan self-harm dapat berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi.
Â
a.) Bentuk dukungan teman sebaya:
1. Â Mendengarkan cerita teman kita, kita diharapkan menjadi pendengar yang baik.
2. Â Saling memberi contoh positif dalam beraktivitas di lingkungan tempat.
3. Â Tidak menjadikan masalah yang sudah diceritakannya sebagai bahan bercandaan.
b.) Bentuk dukungan pendidik atau guru:
1. Â Memberikan bimbingan agar siswa bisa memahami dan mengetahui hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidup. Seperti memberikan motivasi, pandangan mengenai dunia dengan keindahannya, memberikan bimbingan untuk rasa syukur.
2. Â Memberikan nilai-nilai moral melalui aksi nyata di sekolah seperti cara membantu, cara menolong dan cara berterima kasih.
3. Â Siap memberikan pertolongan dan membuka diri jika ada siswa yang membuka diri menceritakan permasalahan-permasalahannya dan tidak memberikan penilaian sepihak terhadap masalah yang dihadapi.
4. Â Membekali diri terhadap informasi terbaru mengenai masalah-masalah yang sering muncul bukan hanya terkait masalah akademik saja.
Â
c.) Bentuk dukungan Orang tua:
1. Â Mau mendampingi anak dan mendengarkan cerita bahkan keluh kesah anak. Sesibuk apapun orangtua diharapkan memberikan ruang dan waktu untuk saling berkomunikasi dengan anak.
2. Â Tidak saling menuntut anak harus mengerti keadaan orang tua atau sebaliknya.
3. Â Menjaga komunikasi yang baik dan berempati dengan anak.
4. Â Membekali diri tentang permasalahan-permasalahan yang mungkin di alami oleh anak-anak terutama remaja.
Pencegahan Self-Harm