Mohon tunggu...
Annisa DwikaRani
Annisa DwikaRani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

teka-teki

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Gejala Awal Mental Illness dengan Meditasi Diri

3 Februari 2023   22:57 Diperbarui: 3 Februari 2023   23:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mental illness adalah keadaan seseorang yang mulai merasakan sesuatu hingga mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-harinya dikarenakan adanya gangguan pada pola pikiran, perilaku, dan perasaan. Mental illness ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Data Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan untuk anak usia 15 tahun keatas yang mengalami gejala-gejala depresi dan kecemasan mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Tetapi kebanyakan diderita oleh remaja dan orang dewasa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 diperkirakan ada 970 juta orang di seluruh dunia yang mengidap gangguan mental, umumnya mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Gangguan mental atau yang biasa disebut dengan mental illness ini dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berawal dari rasa stress atau depresi yang diderita seseorang, hingga seseorang tersebut mengalami tekanan dari hal yang tidak bisa dikontrolnya. Tentu saja hal ini langsung menjadi sorotan bagi dunia kesehatan, terutama psikolog dan psikiater.

Ada dua faktor penyebab mental illness terjadi, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terbagi menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikologis. 

Faktor biologis:

* Genetik, keluarga memiliki riwayat gangguan mental atau dari garis keturunan dengan gen yang bisa membawa risiko gangguan mental

* Jaringan saraf pada otak mengalami gangguan sehingga neurotransmitter atau zat kimia pada otak tidak berhasil membawa sinyal saraf ke seluruh bagian tubuh.

Faktor psikologis:
* Mempunyai trauma akan suatu kejadian, pelecehan atau kekerasan
* Mengalami kekerasaan di masa kecil
* Penggunaan alkohol dan obat terlarang
* Memikirkan sesuatu terlalu dalam dan memendam masalah

Sedangkan untuk faktor eksternal nya bisa dari keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sebelum mental illness menjadi lebih parah, sebaiknya kita mengerti dan mencegah munculnya gejala awal, seperti

1. Perasaan sedih yang berlangsung lama.

2. Perasaan takut, khawatir, dan cemas berlebihan akan sesuatu.

3. Pola tidur yang berubah-ubah dan menjadi berantakan, seperti mudah tertidur, terkadang sulit untuk tertidur, mengalami gangguan pernapasan, dan kaki bergerak-gerak atau gelisah.

4. Perubahan pada pola makan yang menjadi tidak teratur dikarenakan hilangnya nafsu makan secara berlebihan. Terkadang makan dalam jumlah banyak atau malah memuntahkannya.

5. Kesulitan untuk berkonsentrasi pada satu hal dan mudah terdistraksi.

6. Perilaku yang berlebihan, terkadang marah tidak wajar hingga berteriak-teriak setelah itu merasa sedih dan menangis keras.

7. Mulai kecanduan dengan nikotin atau alkohol.

Tetapi ingat, jangan lakukan self-diagnosis atau mendiagnosa diri sendiri. Semua gejala di atas dianggap menjadi gejala awal mental illness jika sudah mengganggu kegiatan sehari-hari.

Segeralah melakukan pencegahan sebelum gejala-gejala tersebut semakin parah hingga mengalami halusinasi, yaitu sensasi yang dirasakan seseorang ketika melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pencegahan gejala awal mental illness bisa dilakukan dengan cara:

  1. Memelihara pikiran yang positif.

  2. Melakukan aktivitas fisik dengan tetap aktif secara rutin.

  3. Mencoba untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh diri sendiri lakukan.

  4. Menjaga kecukupan waktu tidur dan istirahat.

  5. Mencoba untuk mengatasi masalah bukan lari dari masalah.

Dalam metode bermeditasi, semua cara itu bisa dilakukan. Meditasi adalah salah satu dari bentuk latihan yang berpusat pada penjernihan pikiran, sehingga dapat merasakan ketenangan, kenyamanan, dan menjadi produktif. Dalam dunia psikologi, meditasi adalah aktivitas latihan mental yang bertujuan untuk mengontrol perasaan dan membuang pikiran negatif dalam diri seseorang. Meditasi bisa dilakukan dalam berbagai macam teknik, seperti yoga, meditasi fokus, meditasi visual, meditasi spiritual, meditasi cinta kasih, meditasi mindfulness, meditasi transendental, dan meditasi movement. Tergantung dengan apa yang dibutuhkan. 

Maka dari itu, meditasi bisa dijadikan sebagai obat pencegahan terjadi nya mental illness. Meditasi yang sering dipakai dan sudah terbukti oleh beberapa orang untuk menjaga kesehatan dirinya, yaitu:

  1. Meditasi mindfulness (Mindfulness Meditation)

Meditasi yang dilakukan untuk melatih konsentrasi seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kegiatan yang sedang dilakukannya. Meditasi mindfulness ini memiliki manfaat untuk mencegah gejala awal mental illness, seperti berkurangnya pikiran negatif hingga terjauhkan dari stress, meningkatkan kesadaran dan mampu mengendalikan diri saat makan sehingga pola makan terjaga.

  1. Meditasi cinta kasih (Mantra Meditation)

Meditasi yang digunakan oleh salah satu meditasi terkenal dan sudah terbukti dari orang yang mencobanya, yaitu meditasi Bali Usada. Meditasi cinta kasih ini masuk dalam langkah pengajaran yang diterapkan oleh Bali Usada. Meditasi yang dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat positif terhadap diri sendiri dan juga orang lain. Memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas dalam hubungan bersosial, menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri sehingga berkuranglah rasa emosi pada diri, seperti perasaan marah, perasaan tidak layak untuk siapapun, dan perasaan ragu akan suatu hal.

  1. Meditasi fokus (Calming Meditation)

Teknik meditasi yang dilakukan dengan menaruh perhatian pada objek, suara, atau sensasi tertentu yang melibatkan panca indera untuk tetap fokus dan mengingat kembali hal tersebut disaat merasa terganggu. Seperti fokus pada suara alam dengan suara burung yang merdu dan suara angin yang mengenai pohon. Meditasi ini memiliki manfaat untuk melatih fokus pada suatu hal dan akan mendatangkan rasa senang saat mengingat sesuatu.

Meditasi bisa dilakukan dengan mencoba memfokuskan pikiran, bernafas dengan rileks, mencoba untuk tenang, dan memposisikan diri pada posisi ternyaman. Meditasi ini hanya berlaku pada gejala awal mental illness saja, jika dirasa sudah semakin parah cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk melakukan tindakan lebih lanjut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun