Mohon tunggu...
Annisareza 30
Annisareza 30 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi di perguruan tinggi swasta

Usaha tidak akan mengkhianati hasil maka berusaha lah sebaik baiknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Informasi Akuntansi: Analisis Mengenai E-Commerce Uniqlo

8 Desember 2023   22:28 Diperbarui: 8 Desember 2023   23:23 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Uniqlo adalah perusahaan jepang dalam bidang perencanaan produk, produksi, dan mendistribusikannya untuk menyediakan pakaian kasual untuk semua orang, Uniqlo terkenal dengan menciptakan konsep "LifeWear" yaitu Pakaian yang dirancang untuk mengingkatkan gaya hidup sehari-hari dengan desain yang nyaman. Produk Uniqlo melibatkan berbagai jenis pakaian seperti kaos, kemeja, celana, tas, jaket dan pakaian dalam dengan berbagai pilihan warna dan ukuran. Selain pakaian kasual, Uniqlo juga menyediakan pakaian olahraga seperti tenis dan golf.

Dengan menonjolkan kualitas dari produknya yang unik dan berbeda dari produk serupa lainnya di pasaran, hal ini juga menjadi sebuah keunggulan dan keunikan yang dapat memberi kesuksesan perusahaan. Di Indonesia, Uniqlo menghadirkan gerai fisik pertamanya di Jakarta sekitar tahun 2013. Produk-produk dari perusahaan Uniqlo berhasil mencuri perhatian masyarakat di Indonesia sehingga menjadi sebuah brand yang sangat diminati dan sampai saat ini Uniqlo berhasil membuka setidaknya 46 gerai fisik yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Perusahaan-perusahaan besar seperti Uniqlo umumnya menggunakan berbagai sistem informasi untuk mendukung operasional mereka. Berikut adalah beberapa aplikasi sistem informasi yang mungkin digunakan oleh perusahaan seperti Uniqlo:

1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ini dapat mencakup modul keuangan, manajemen rantai pasokan, manajemen inventaris, dan sumber daya manusia untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform.

2. Customer Relationship Management (CRM)

Aplikasi ini membantu dalam melacak dan mengelola interaksi dengan pelanggan, memungkinkan Uniqlo untuk memahami preferensi pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.

3. Point of Sale (POS)

Aplikasi ini digunakan di toko untuk memproses transaksi penjualan, melacak inventaris secara real-time, dan menyediakan data penjualan harian.

4. Aplikasi E-commerce

Uniqlo memiliki platform e-commerce yang memungkinkan pelanggan untuk berbelanja secara online. Ini melibatkan sistem pembayaran, manajemen pesanan, dan pelacakan pengiriman.

5. Sistem Manajemen Inventaris

Aplikasi ini membantu Uniqlo untuk memantau dan mengelola persediaan produk mereka di berbagai lokasi, baik di toko fisik maupun gudang pusat distribusi.

6. Analisis Data dan Pelaporan

Aplikasi ini membantu dalam menganalisis data penjualan, perilaku pelanggan, dan kinerja produk untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

7. Aplikasi Mobile untuk Karyawan

Uniqlo mungkin memiliki aplikasi mobile internal untuk karyawan, yang dapat digunakan untuk mengakses informasi jadwal, pelatihan, atau komunikasi internal.

8. Sistem Keamanan Informasi

Aplikasi ini dapat mencakup perangkat lunak keamanan untuk melindungi data dan informasi perusahaan dari ancaman keamanan.

Sistem informasi ini bekerja bersama untuk membantu perusahaan mengelola proses bisnis mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Pendapatan Uniqlo Internasional untuk pertama kalinya tercatat melampaui lebih dari setengah total pendapatan grupnya, Fast Retailing Co, Ltd. Pendapatan perusahaan yang didirikan oleh Tadashi Yanai ini hingga 31 Agustus 2023 tercatat mencapai 2,7665 triliun yen atau meningkat 20,2 persen (year-on-year/yoy). Sementara, pendapatan Uniqlo Internasional melonjak sebesar 28,5 persen menjadi 1,4371 triliun yen dan laba operasional meningkat 43,3 persen menjadi 226,9 miliar yen atau setara Rp24,1 triliun.

Tercatat pendapatan Uniqlo China meningkat menjadi 620,2 miliar yen atau setara Rp65,8 triliun. Angka ini naik 15,2 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, total laba operasional mencapai 104,3 miliar yen (Rp11 triliun) atau naik 25 persen dari tahun sebelumnya.

Uniqlo Korea Selatan dan Uniqlo Asia Tenggara, India, dan Australia melaporkan pendapatan dan laba yang jauh lebih tinggi. Pendapatan untuk pasar-pasar tersebut meningkat menjadi 449,8 miliar yen atau 46,1 persen dari tahun sebelumnya dan total laba operasional sebesar 78,2 miliar yen.

UNIQLO menerapkan model Resource-Event-Agent (REA) sebagai sistem informasinya. Berikut ini merupakan penjelasan rinci yang berisi implementasi Resource-Event-Agent (REA) di UNIQLO :

1. Resource (R) / Sumber daya 

Resource (R) adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomis untuk organisasi seperti kas, persediaan, perlengkapan, pabrik, dan               tanah. Sumber daya ini didefinisikan sebagai objek yang jarang dan dibawah objek pengendalian perusahaan.

  • Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki UNIQLO merupakan aset berwujud. Aset berwujud itu seperti Peralatan, Bangunan dan Kendaraan sebagai aset operasional.

  • Piutang

Pendapatan yang tertundah yang dimiliki oleh UNIQLO, Contohnya adalah ketika konsumen membeli barang secara COD (Cash On Delivery) pada aplikasi UNIQLO.

  • Hutang

Pendapatan yang harus di bayar oleh pihak UNIQLO kepada tangan pertama atau pemasoknya.

  • Kas

Semua pendapatan yang secara tunai dan uang tersebut adalah milik UNIQLO.

  • Produk

Semua produk atau barang yang dimiliki dan dijual oleh pihak UNIQLO kepada Konsumennya.

2. Event (E) / Peristiwa

Event (E) adalah aktivitas bisnis mengenai apa yang manajemen ingin kumpulkan informasi untuk perencanaan atau tujuan pengendalian. Peristiwa dapat merupakan hasil dari berbagai aktivitas, seperti produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi.

  • Penjualan

Pihak UNIQLO menjual produk atau barang yang dijual kepada Pihak Konsumen.

  • Pembelian 

Pihak Konsumen membeli produk atau barang yang dijual oleh Pihak UNIQLO.

  • Mengeluarkan Kas

Mengeluarkan Kas yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti Membeli produk yang akan dijual, Pembayaran Gaji Karyawan, dan Biaya Operasional Perusahaan.

  • Pembayaran Kepada Pemasok

Pihak UNIQLO membayar tangan pertama atau pemasok yang membuat produk yang akan dijualnya.

  • Pembayaran

Uang tunai yang diterima Pihak UNIQLO yang terjadi setelah transaksi dengan konsumen.

  • Penerimaan Kas

Uang tunai yang diterima dari pelanggan.

3. Agent (A) /  Pelaku

Agent (A) yaitu orang dan organisasi dalam peristiwa dan mengenai siapa informasi diperlukan baik untuk perencanaan maupun bertujuan untuk pengendalian dan sebagai bahan evaluasi.

  • UNIQLO : Yang merupakan perusahaan
  • Pelanggan : Pihak yang melakukan transaksi yang membeli produk atau barang kepada Perusahaan UNIQLO.
  • Pemasok : Pihak yang menjualkan produknya kepada Perusahan UNIQLO.
  • Karyawan : Pekerja yang membantu pelayanan di perusahaan UNIQLO.

Kelebihan implementasi  Resource-Event-Agent (REA)  di Perusahaan UNIQLO :

  • Lebih Efisien Operasional perusahaan

UNIQLO dapat merasakan peningkatan perusahaan yang efisiensi operasionalnya. Dalam menggunakan Pendekatan model REA untuk proses bisnis membantu para manajer mengidentifikasi berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat ditiadakan dari operasional. Pada Penyimpanan data keuangan dan non keuangan dalam basis data terpusat yang sama mengurangi kebutuhan prosedur pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan data. adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.

  • Peningkatan produktifitas

UNIQLO dapat peningkatan produktifitas opersaionalnya dari tiap bagian melalui peniadaan aktivitas tidak bernilai tambah akan mengasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan

  • Keunggulan kompetitif

UNIQLO mendukung tampilan banyak pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan pada pelayanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang lebih fleksibel.

Kekurangan implementasi  Resource-Event-Agent (REA)  di Perusahaan UNIQLO :

Model REA ini perusahaan harus memahami struktur basis datanya dan rentan terjadi pengulangan data perusahaan.

Pada Implementasi Model REA ini lebih mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kekurangan yang didapatkan oleh perusahaan UNIQLO ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun