Mohon tunggu...
Annisa Ramadani
Annisa Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Nulisnya suka-suka mood

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampanye Mencintai Satwa Liar Tidak Harus Memiliki

11 September 2023   18:13 Diperbarui: 11 September 2023   18:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam rangkaian kegiatan "Muda Mudi Konservasi" pada 8-17 Agustus 2023, serta kuliah umum bertemakan "Konservasi Biodiversitas dan Satwa Liar di Indonesia" pada 10 Agustus 2023 di Universitas Pakuan. 

Belantara Foundation bersama kolaborator mengadakan "Pameran Konservasi Indonesia Maju: Konservasi untuk Kini dan Masa Depan Generasi" pada 9-10 September 2023 di Mall Sarinah, Jakarta, sebagai acara puncak dalam memperingati HKAN.

Selain itu, juga digelar lomba fotografi bertajuk Belantara Snapshot bertemakan "Pesona Satwa Liar Indonesia" pada 23-31 Agustus 2023 di Instagram, serta Belantara Learning Series Episode 7 dengan tema "Metode Kajian Orangutan dan Kisah dari Lapangan" pada 30 Agustus 2023 secara luring dan daring yang dikuti hampir 500 peserta.

Kemudian, juga terdapat talkshow yang diadakan dua hari berturut-turut dengan tema "Aksi Generasi Muda Dalam Pelestarian Satwa Liar di Indonesia". Talkshow pertama, diadakan pada 9 September 2023 dengan subtema "Peran Multipihak dalam Pelestarian Satwa Liar di Indonesia", dan talkshow berikutnya diadakan pada 10 September 2023 yang bersubtema "Mencintai Satwa Liar Tidak Harus Memiliki".

Talkshow tersebut dimeriahkan oleh tokoh publik dan praktisi konservasi satwa liar, yang memiliki pengalaman dan terlibat aktif dalam penyadartahuan (awareness) dan kampanye pelestarian satwa liar beserta habitatnya di Indonesia, yaitu TuanTigaBelas, musisi (rapper); Fade2Black, BOSF Awareness Campaigner; Gita Syahrani, Penggiat Gotong Royong -- Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) 2017 -- 2023; drh. Nur Purba Priambada (vet), Kepala Divisi Profesi ASLIQEWAN, Davina Veronica, BOSF Awareness Campaigner; dan Ramon Y.Tungka, Explorer & Environmentalist.

@Belantara Foundation
@Belantara Foundation

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna dalam sambutannya mengatakan, rangkaian acara ini merupakan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik, khususnya generasi muda terhadap pelestarian keanekaragaman hayati dan satwa liar, beserta habitatnya di Indonesia.

Menurut Dokumen Rencana Aksi dan Strategi Biodiversitas Indonesia (IBSAP) 2015-2020, Indonesia sebagai rumah bagi 10 persen tumbuhan berbunga, 15 persen serangga, 25 persen ikan, 16 persen amfibia, 17 persen burung, dan 12 persen mamalia dari seluruh yang ada di dunia.

Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, menjelaskan "Keanekaragaman hayati dan satwa liar di Indonesia juga menghadapi berbagai ancaman, salah satunya diakibatkan oleh perburuan dan perdagangan satwa liar, lalu dijadikan sebagai hewan peliharaan. Tak jarang, pemelihara satwa liar berasal dari kalangan tokoh publik/public figure untuk menjadi konten sosial medianya. Padahal, mencintai satwa liar tidak harus memiliki."

@Belantara Foundation
@Belantara Foundation

Sementara itu, Kepala Divisi Profesi Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Akuatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN), drh. Nur Purba Priambada menyatakan, "Memelihara satwa liar bertentangan dengan kesejahteraan satwa, yang mana berpotensi membuat satwa stres, sakit, dan mudah tertular penyakit. Terutama penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya). Perlu diingat dalam sejarah umat manusia bahwa mayoritas wabah penyakit mematikan yang terjadi adalah penyakit zoonosis seperti rabies, pes, flu burung, ebola, anthrax, SARS, hingga COVID-19".

Pelibatan masyarakat khususnya generasi muda merupakan kunci bagi keberhasilan pelestarian satwa liar beserta habitatnya. Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan aktif di media sosial. Banyak upaya yang bisa dilakukan pada wadah tersebut, seperti melakukan penyadartahuan (awareness), edukasi dan kampanye tentang satwa liar bukan hewan peliharaan di media sosial.

Tidak hanya itu, tidak menjadikan satwa liar sebagai hewan peliharaan menjadi aksi yang tak kalah penting dan perlu dilakukan sebarluaskan. Gerakan ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat, bahwa satwa liar memeliki peran sebagai penyeimbang ekosistem, serta keberlanjutan dan kelestarian alam.

Di tempat terpisah, sebagai sponsor utama pameran ini, Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba mengatakan, "Sejak tahun 2013 sudah menerapkan Kebijakan Konservasi Hutan atau Forest Conservation Policy (FCP) yang diimplementasikan di seluruh rantai pasok usaha pulp dan kertas APP Sinar Mas. Salah satunya dengan melakukan kajian dan mengelola areal-areal High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) di dalam operasional Hutan Tanaman Industrinya. Jadi, kegiatan pameran ini sangat sejalan dengan implementasi kebijakan FCP".

Kemeriahan acara ini tentu saja tidak terlepas dari para kolabor: Forum HarimauKita (FHK), Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA), Eat & Run, Biologeek, dan organisasi penggiat konservasi satwa liar lainnya, serta didukung oleh APP Sinar Mas, PT Sharp Electronics Indonesia, dan Pristine. Turut mendukung juga sebagai media partner yaitu Tempo.co, Majalah Trubus, Forest Insights, Klik Hijau dan Sorot Jakarta.

Tentang Belantara Foundation

Belantara Foundation adalah organisasi nirlaba global yang berbasis di Indonesia yang bekerja untuk melindungi lanskap Indonesia dengan membangun proyek keberlanjutan lokal di daerah-daerah yang disisihkan untuk konservasi, proteksi, dan pengembangan masyarakat berkelanjutan. Informasi lebih lengkap mengenai Belantara Foundation dapat dilihat di www.belantara.or.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun