Dalam rangka memeriahkan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Universitas Pakuan (Prodi ML Pasca Unpak) dan Belantara Foundation menggandeng berbagai pihak ikut terlibat dalam kegiatan kontes foto di backdrop wildlilfe dan kuliah umum bertajuk "Biodiversity and Wildlife Conservation in Indonesia". Kegiatan ini didukung oleh APP Sinar Mas, Forum HarimauKita (FHK), Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA), Eat & Run, dan Biologeek.
Kontes foto ini diselenggarakan sejak 9-17 Agustus 2023. Para peserta dapat berfoto di gerai atau booth foto yang telah disiapkan oleh Universitas Pakuan dan Belantara Foundation sebagai latar foto perlombaan. Booth tersebut bertemakan hutan dan flora-fauna dilindungi. Sementara, kuliah umum diselenggarakan bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023, pada 10 Agustus 2023 di Auditorium Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.
Selain menyemarakkan HKAN 2023, kegiatan ini juga turut memeringati Global Tiger Day yang jatuh pada 29 Juli, serta World Elephant Day yang diperingati setiap 12 Agustus dan International Orangutan Day setiap 19 Agustus. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat lebih aktif dalam pelestarian lingkungan terutama satwa liar terancam punah beserta habitatnya.
"Salah satu potensi generasi muda yaitu sebagai pengguna digital yang cerdas dan kreatif. Pada era digital saat ini, menjadi pengguna digital yang cerdas dan kreatif sangat penting, salah satunya dalam memanfaatkan media sosial secara bijak dan efektif. Kami bersama para stakeholders akan terus berupaya mengajak dan mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk ikut menggalakkan edukasi dan kampanye terkait pelestarian keanekaragaman hayati dan satwa liar dilindungi di habitat alaminya, salah satu potensi besarnya lewat media social.", papar Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna.
Setiap satwa liar pasti memiliki peran penting bagi ekosistem. Harimau Sumatra misalnya, satwa yang memiliki peran sebagai top predator di hutan Sumatra dan berfungsi untuk mengendalikan populasi satwa-satwa lain, seperti babi hutan, rusa, kijang, dan lain-lain, agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga. Tidak kalah penting, gajah sumatra dan orangutan sebagai agen pemencar biji tumbuhan secara alami sehingga dapat membantu dalam regenerasi pohon-pohon hutan.
"Media sosial menjadi media promosi gratis yang dapat menjangkau masyarakat luas dan berpeluang memberikan dampak yang lebih luas. Kami berharap akan terjadi perubahan perilaku di masyarakat, seperti dari kesenangan memelihara satwa liar di kandang menjadi menyenangi dan membiarkan satwa liar hidup di habitat aslinya. Karena mencintai satwa liar tidak harus memiliki", imbuh Dolly, yang juga sebagai pengajar di Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Unpak.
"Melestarikan keanekaragaman hayati dan satwa liar sangat penting untuk mempertahankan kehidupan di bumi, memastikan planet yang sehat untuk generasi mendatang, dan membina hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama dan komitmen global untuk menjaga sumber daya hayati agar tetap lestari dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia", ungkap Dolly dalam presentasinya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardienata menyampaikan, bahwa perguruan tinggi dan insan akademik memiliki kewajiban melaksanakan "Tridarma Perguruan Tinggi", yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM. "Kegiatan kuliah umum seperti ini perlu untuk terus digalakkan dalam upaya edukasi dan penyadartahuan masyarakat, terutama generasi muda, agar upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berkelanjutan. Kami berterima kasih kepada Belantara Foundation yang berinisiatif menggandeng Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Unpak dalam pelaksanaan acara ini". Tutur Soewarto.