Mohon tunggu...
Annisa Ramadani
Annisa Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Nulisnya suka-suka mood

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hutan di Kota Jakarta Selatan: Hutan Kota Sangga Buana

6 Juni 2022   20:20 Diperbarui: 7 Juni 2022   10:31 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung Jalak Tunggir Merah jalaksuren.net

28 Mei 2022, Saka Wanabakti DKI Jakarta dan Burung Indonesia mengadakan sebuah kegiatan bersama dengan nama "Ngamatin Burung" atau disingkat menjadi NGABUR. Kami melakukan "ngabur" di salah satu hutan kota Jakarta Selatan, yaitu Hutan Kota Sangga Buana. Terdapat 40 orang turut serta meramaikan kegiatan ini.

Pada hari tersebut, kebetulan sekali pagi harinya diguyur hujan hampir tiada henti. Hal ini membuat kami tidak bisa langsung pengamatan saat sudah memasuki waktunya. Barulah pada pukul sekitar 08.30 WIB, kami akhirnya memulai kegiatan yang diawali dengan pembukaan oleh Babeh selaku pengelola Hutan Sangga Buana, Kak Arie sebagai koordinator Saka Wanabakti tingkat provinsi, dan juga Mas Andri selaku perwakilan Burung Indonesia.

Kegiatan ini dibagi menjadi lima kelompok dengan jalur pengamatan yang berbeda-beda, hal ini dilakukan agar tidak mengganggu burung-burung sekitar. Sebab burung sangat sensitif, baik dengan warna pakaian, langkah kaki, dan pastinya suara yang kita hasilkan. Jadi, sebisa mungkin kita harus tersamarkan dengan habitatnya supaya dapat berjumpa dengannya.

Selesai pengamatan, kami berbagi hasil pengamatan dan kesan pesan selama berkegiatan, terutama teman-teman Saka Wanabakti yang rata-rata baru pertama kali melakukan pengamatan burung. Mereka jadi tahu macam-macam jenis burung dan ternyata tidak mudah mengamatinya karena cepat sekali pergerakan ke sana kemarinya, ditambah lagi lebih sering ditemukan hanya suaranya saja daripada penampakannya. Menantang sekali bukan?

Oiya, jumlah burung yang ditemui terdapat 13 jenis. Salah satu diantaranya merupakan burung endemik Sulawesi, yaitu Jalak Tunggir Merah. Mengapa ia bisa sampai ke Pulau Jawa? Bisa jadi karena perdangan burung, lalu sengaja atau tidak terlepas dari sangkar sang pemilik. Akhirnya ia hidup di Hutan Kota Sangga Buana sebagai "alien spesies".

Burung Jalak Tunggir Merah jalaksuren.net
Burung Jalak Tunggir Merah jalaksuren.net

Yuk, mulai hidup lestari dengan membiarkan burung di alamnya saja!

Sebab dengan membiarkan burung di alamnya, maka akan ada banyak kicauan indah yang didengar di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun