Mohon tunggu...
Annisa Rahmi
Annisa Rahmi Mohon Tunggu... Dosen - Nursing

Master student in Faculty of Nursing, Univesity of Indonesia, Depok

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keselamatan Perawat di Masa Pandemi Covid-19

26 Mei 2020   19:12 Diperbarui: 26 Mei 2020   19:29 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perawat yang ditugaskan penting tidak harus perawat dengan kualifikasi yang seragam, manajemen harus melihat jenjang karier dan kemampuan masing-masing perawat yang ditempatkan, agar kebutuhan ruang isolasi dapat terpenuhi. Isolasi diri dilakukan oleh perawat untuk menghindari rantai penularan Covid-19 kepada keluarga perawat dan orang di sekitarnya, oleh karena itu diharapkan manajemen RS mampu memenuhi fasilitas dalam self isolation. 

Selanjutnya adalah pengaturan jadwal, pengaturan jadwal erat kaitannya dengan metode asuhan yang digunakan. Inovasi tentang penjadwalan yang efektif penting dilakukan oleh manajer keperawatan. 

Perawatan pasien di ruang isolasi menggunakan APD lengkap, hal tersebut dapat memicu timbulnya kelelahan, menyebabkan perawat tidak mampu memenuhi kebutuhan fisiologisnya, seperti minum, makan, toileting dan perawat juga merasa sesak napas karena penggunaan APD yang terlalu lama. Berdasarkan penjabaran tersebut, penjadwalan menjadi hal krusial dalam pemberian asuhan. 

Pengaturan shifting 4 jam dapat menjadi solusi sebagai waktu yang efektif untuk penggunaan APD. Diperlukan penelitian yang mengarah pada harapan perawat serta manajemen RS terkait dengan sistem penjadwalan perawat.

Jaminan keselamatan lingkungan yang mendukung proses pelayanan keperawatan dapat dilakukan manajemen dengan mengatur ruangan isolasi yang digunakan di RS. RS sebaiknya menyediakan ruang isolasi khusus covid-19 dengan fasilitas yang lengkap, misalnya dengan menyediakan ruang ICU isolasi, ruang HD isolasi, ruang OK untuk pasien isolasi dan mengatur alur proses perpindahan pasien. Selain itu, RS sebaiknya benar-benar memperhatikan limbah dari APD yang digunakan perawat, jangan sampai limbah APD menjadi sumber penularan virus.

Jaminan keselamatan yang diberikan RS mungkin tidak berarti apa-apa tanpa motivasi dan penghargaan yang diberikan kepada perawat. Sebaiknya jaminan keselamatan juga berjalanan beriringan dengan pemberian motivasi dan penghargaan kepada staff. 

Disisi lain, hal yang perlu diperhatikan juga adalah sikap manajemen untuk terus meng-update perkembangan informasi terkini penanganan Covid-19, karena virus covid adalah virus baru dan penelitian tentang penangananya masih terus disempurnakan. 

Harapannya, kolaborasi antara update ilmu terkini, pelayanan dengan evidence based, dan jaminan keselamatan yang telah dijabarkan diatas mampu meningkatkan keselamatan staf yang secara tidak langsung mempengaruhi keselamatan pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun