Oleh :Â
Dea Azzahra (2411212035), Aulia Putri Ramadhani (2411212001), Annisa Rahmah (2411212013), Alya Putri Awenby (2411123002), Annisha Rahmania Nadine (2411123003) Nabilah Macika Parelia (2410962004)
Kenakalan remaja merupakan salah satu isu yang selalu menyita perhatian, terutama karena dampaknya yang signifikan terhadap individu dan kualitas pendidikan. Â Masa remaja merupakan tahap tahap krusial dari dalam kehidupan seseorang, di mana mereka mulai mencari jati diri, membentuk ikatan sosial, serta mengembangkan prinsip dan nilai yang akan dipegang teguh hingga akhir zaman. Dalam perjalanannya, banyak remaja yang terlibat dalam kegiatan negatif , salah satunya bolos sekolah . Bolos yang awalnya dianggap sebagai pelanggaran ringan, Â seringkali menjadi pintu masuk bagi berbagai kenakalan lainnya. Hali ini tidak hanya menghambat perkembangan akademis remaja, tetapi juga mempengaruhi kedisiplinan dan tanggung jawab mereka.
Perilaku bolos sekolah perlu mendapat perhatian serius karena dapat merusak masa depan remaja. Fenomena ini kerap kali dipicu oleh berbagai faktor diantaranya:Â
1. Kurangnya motivasi belajar
Banyak siswa yang merasa kurang termotivasi karena pelajaran yang dianggap membosankan atau sulit.
2. Masalah Pribadi
Konflik dengan teman sekelas atau guru. Siswa mungkin merasa tidak nyaman atau stres di sekolah dan memilih untuk pergi.
3. Tidak adanya dukungan keluarga
Ketika keluarga kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan, siswa cenderung kehilangan motivasi untuk bersekolah.
4. Pengaruh teman sebaya
Tekanan dari teman teman yang memiliki kebiasaan buruk seringkali mendorong siswa untuk ikut bolos.
Dampak bolos terhadap disiplin belajar:
1. Dampak akademis
Ketidakhadiran dalam pelajaran membuat siswa tertinggal dalam memahami materi yang pada akhirnya dapat memengaruhi hasil ujian.
2. Ketidakmampuan mengatur waktu
Remaja yang sering bolos cenderung kehilangan kebiasaan mengatur waktu. Akibatnya, mereka kesulitan membagi waktu antara belajar dan aktivitas lainnya.
3. Menurunnya Disiplin Diri
Bolos sekolah sering kali menjadi awal dari kebiasaan melanggar aturan yang lain, baik di sekolah maupun di luar. Disiplin diri jadi semakin sulit untuk dipertahankan.
4. Potensi Keterlibatan dalam Perilaku Negatif
Remaja yang bolos sekolah memiliki risiko lebih tinggi terlibat dalam kenakalan lainnya, seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, atau tindakan kriminal ringan.
Berbagai langkah dapat Diambil untuk nenangani masalah bolos sekolah, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa yang dapat membantu mengurangi kebiasaan bolos. Guru dan pihak sekolah perlu berinovasi dalam metode pengajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan
2. Memberi dukungan emosional
Sekolah dan keluarga harus mendukung siswa secara emosional dengan mendengarkan kekhawatiran mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Penerapan Sanksi dan Konsekuensi
Memberlakukan sanksi yang tepat bagi siswa yang sering bolos, seperti konseling, tugas tambahan, atau langkah disiplin lainnya, dapat membantu mengurangi kebiasaan ini.
Bolos sekolah merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang memiliki dampak signifikan terhadap disiplin belajar. Faktor penyebabnya meliputi lingkungan keluarga, sosial, sekolah, dan pribadi. Dengan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, perilaku ini dapat diminimalkan, sehingga remaja dapat berkembang menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H