Mohon tunggu...
Annisa Rahmah
Annisa Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bolos Sekolah: Fenomena dan Dampaknya pada Generasi Muda

2 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : 

Dea Azzahra (2411212035), Aulia Putri Ramadhani (2411212001), Annisa Rahmah (2411212013), Alya Putri Awenby (2411123002), Annisha Rahmania Nadine (2411123003) Nabilah Macika Parelia (2410962004)

Kenakalan remaja merupakan salah satu isu yang selalu menyita perhatian, terutama karena dampaknya yang signifikan terhadap individu dan kualitas pendidikan.  Masa remaja merupakan tahap tahap krusial dari dalam kehidupan seseorang, di mana mereka mulai mencari jati diri, membentuk ikatan sosial, serta mengembangkan prinsip dan nilai yang akan dipegang teguh hingga akhir zaman. Dalam perjalanannya, banyak remaja yang terlibat dalam kegiatan negatif , salah satunya bolos sekolah . Bolos yang awalnya dianggap sebagai pelanggaran ringan,  seringkali menjadi pintu masuk bagi berbagai kenakalan lainnya. Hali ini tidak hanya menghambat perkembangan akademis remaja, tetapi juga mempengaruhi kedisiplinan dan tanggung jawab mereka.

Perilaku bolos sekolah perlu mendapat perhatian serius karena dapat merusak masa depan remaja. Fenomena ini kerap kali dipicu oleh berbagai faktor diantaranya: 

1. Kurangnya motivasi belajar

Banyak siswa yang merasa kurang termotivasi karena pelajaran yang dianggap membosankan atau sulit.

2. Masalah Pribadi

Konflik dengan teman sekelas atau guru. Siswa mungkin merasa tidak nyaman atau stres di sekolah dan memilih untuk pergi.

3. Tidak adanya dukungan keluarga

Ketika keluarga kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan, siswa cenderung kehilangan motivasi untuk bersekolah.

4. Pengaruh teman sebaya

Tekanan dari teman teman yang memiliki kebiasaan buruk seringkali mendorong siswa untuk ikut bolos.

Dampak bolos terhadap disiplin belajar:

1. Dampak akademis

Ketidakhadiran dalam pelajaran membuat siswa tertinggal dalam memahami materi yang pada akhirnya dapat memengaruhi hasil ujian.

2. Ketidakmampuan mengatur waktu

Remaja yang sering bolos cenderung kehilangan kebiasaan mengatur waktu. Akibatnya, mereka kesulitan membagi waktu antara belajar dan aktivitas lainnya.

3. Menurunnya Disiplin Diri

Bolos sekolah sering kali menjadi awal dari kebiasaan melanggar aturan yang lain, baik di sekolah maupun di luar. Disiplin diri jadi semakin sulit untuk dipertahankan.

4. Potensi Keterlibatan dalam Perilaku Negatif

Remaja yang bolos sekolah memiliki risiko lebih tinggi terlibat dalam kenakalan lainnya, seperti merokok, penyalahgunaan narkoba, atau tindakan kriminal ringan.

Berbagai langkah dapat Diambil untuk nenangani masalah bolos sekolah, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran

Membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa yang dapat membantu mengurangi kebiasaan bolos. Guru dan pihak sekolah perlu berinovasi dalam metode pengajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan

2. Memberi dukungan emosional

Sekolah dan keluarga harus mendukung siswa secara emosional dengan mendengarkan kekhawatiran mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

3. Penerapan Sanksi dan Konsekuensi

Memberlakukan sanksi yang tepat bagi siswa yang sering bolos, seperti konseling, tugas tambahan, atau langkah disiplin lainnya, dapat membantu mengurangi kebiasaan ini.

Bolos sekolah merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang memiliki dampak signifikan terhadap disiplin belajar. Faktor penyebabnya meliputi lingkungan keluarga, sosial, sekolah, dan pribadi. Dengan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, perilaku ini dapat diminimalkan, sehingga remaja dapat berkembang menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun