Mengikuti ajang lari Mandiri JogMar kita akan mendapat kesempatan untuk melihat sendiri situs-situs bersejarah tersebut.
Titik mulai perlombaan berada di lapangan utama Roro jonggrang. Lapangan utama Roro Jonggrang ini terletak di dalam kawasan candi Prambanan.
Pada KM 37-39 peserta akan melintasi Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul atau biasa disebut Candi Kembar.
Candi ini merupakan candi peninggalan kerajaan Mataram. Dibangun pada awal abad ke 9 masehi di masa kekuasaan Rakai Pikatan sebagai perwujudan rasa cintanya pada istrinya.
Candi ini dipercaya sebagai simbol yang menggambarkan toleransi antar pemeluk agama Buddha dan pemeluk agama Hindu yang hidup berdampingan dengan harmonis pada masa kekuasaan Rakai Pikatan.
Selanjutnya pada KM 40, peserta akan melewati Candi Sewu dan Candi Bubrah.
Candi Sewu juga merupakan peninggalan kerajaan Mataram yang dibangun sekitar abad ke 8 di masa kekuasaan Rakai Panangkaran, dibangun lebih awal daripada candi Plaosan.
Salah satu kisah menarik yang diceritakan oleh gambar relief pada candi Sewu adalah mitos mengenai pohon ajaib bernama Kalpawrksa yang dapat memenuhi permintaan manusia .
Candi ini merupakan candi Buddha dan menjadi pusat kegiatan agama Buddha di zaman kerajaan Mataram.
Sama halnya dengan candi Sewu, Candi Bubrah juga dibangun pada abad ke 8 Masehi dan bercorak agama Buddha, terbukti dengan ditemukannya arca Buddha di candi ini.
Candi Bubrah ditemukan dalam keadaan yang sudah runtuh dan hanya menyisakan bagian kaki candi. Relief pada candi Bubrah merupakan relief sederhana menggambarkan Kalamakara, sosok pengusir roh-roh jahat.