Pengangguran Tinggi di Kota Industri
Oleh: Annisa Putri, S.Pd.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di semua provinsi di Indonesia. Dari 10 provinsi dengan TPT tertinggi dan terendah pada Februari 2023, Kalimantan Timur (Kaltim) berada diposisi kelima dengan jumlah 6,37%.(cnbcindonesia.com)
Selanjutnya, lebih dalam lagi di wilayah Kaltim sendiri pengangguran tertinggi ada pada kota Bontang, yakni  menyentuh angka 7,81 persen. Padahal dalam Perda Bontang nomor 10/2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja yang mengatur pemberdayaan masyarakat atau tenaga lokal Bontang di setiap perusahaan sebanyak 75 persen dan 25 persen dari pekerja luar Bontang. (radarbontang.com)
Bicara soal pengangguran nampaknya bukan hanya murni disebabkan kurangnya pendidikan atau keahlian dalam diri seseorang, melainkan ada banyak sekali factor yang menyebabkan hal itu terjadi dan tentu bukan lagi perkara individu per individu sebab data warga yang menganggur bukan satu dua orang saja. Maka, hal itu tentu ada sesuatu mendasar yang mengaruskan dan memunculkan banyaknya pengangguran terjadi.
Jika menengok sejenak realita betapa makmurnya kekayaan sumber daya alam yang telah Allah titipkan pada bumi pertiwi, dibarengi dengan berbagai perusahan yang berdiri, nyatanya  belum banyak dirasakan nikmatnya oleh rakyat. Justru nampak hanya kalangan elite tertentu yang dapat dengan mudah menikmatinya. Hal ini sejalan dengan sistem Kapitalisme yang sedang menaungi hari ini, Kapitalisme yang membawa arus pemikiran semua bertumpu pada materi atau uang sehingga yang berkuasa ya pemilik modal, memiliki konsep  materialistic apapun bisa didapat asal memiliki modal yang besar.
Selanjutnya, jika pengangguran tinggi karena pendidikan rendah yang disebabkan kemiskinan, tentu kontras dengan kekayaan alam Bontang. Bontang banyak perusahaan dijuluki kota industri tetapi masyarakat lokal tidak diberdayakan optimal sebagai pekerja, andaipun bekerja hanya sebagai buruh. Perusahaan pun lebih tertarik dengan orang luar. Negara seharusnya andil menyediakan lapangan kerja, sistematis mulai dari bekal ahlinya (ditambah berkepribadian) dalam bidang pendidikan dan sebagainya.
Dengan begitu, sistem kapitalisme telah mencarut marutkan ekonomi saat ini. Bisa dikatakan inilah salah satu penyebab utama pengangguran tidak pernah berhenti, yang membutuhkan pekerjaan banyak namun perusahaan atau tempat yang menerimanya sedikit. ditambah lagi soal keahlian yang belum mumpuni dikarenakan tingkat pendidikan yang tidak sesuai standar. namun, ada pula yang sudah sarjana saja mencari kerja pun tak mudah, apalagi yang belum tentu akan lebih sulit.
Dengan demikian, polemic pengangguran butuh ditangani secara serius sebab dari perkara ini akan menimbulkan efek domino problem yang lain seperti tindak criminal, pencurian, anak putus sekolah, anak stunting, dan sebagainya.
Islam Solusi Hakiki