Mengenal Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling, disingkat BK, adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya.
Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.Â
Peluang Karir Lulusan BK:
1. Konselor Pendidikan
2. Konselor Karir
3. Konselor Pernikahan dan Keluarga
4. Konselor Rehabilitas
5. Konselor anak dan remaja
6. Hipnoterapis
7. HRD
8. Pendidik / Dosen dan Peneliti
Konseling berguna sebagai terapeutik yaitu dapat menjadi terapi bagi klien yang mengalami trauma psikologis sebab di dalam konseling klien merasa diterima, lebih didengarkan, dan merasa ada orang lain yang mendukungnya sehingga tidak merasa memikul beban yang dialami sendiri.
SYARAT SYARAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK
- Hadir dalam percakapan: Terlibatnya aspek fisik, mental, intelektual, individu
- Mendengarkan aktif: Melibatkan perasaan dan hati
- Empati: Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (pemberi pesan) berdasarkan perspektif pemberi pesan tersebut
Tips Komunikasi Tulisan:
•Tulisan dengan jelas, fokus
•Problematik "sense of crises"
•Bahasa yang digunakan struktur kalimat benar sesuai dengan EYD
•Gagasan mudah dipahami
•Sumber referensi jelas, tepat, up-to date
•Gunakan IT
•Jadilah editor yang mandiri
Tujuan Komunikasi Terapeutik
1. Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri
2. Identitas diri yang jelas dan integritas diri yanh tinggi
3. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai
4. Peningkat fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis
Ciri - Ciri Priba Terapeutik
- Congruence :Â "menunjukkan diri sendiri"Â sebagaimana adanya dan yang sesungguhnya, berpenampilan secara terus terang, ada kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan secara verbal dengan yang non verbal
- Unconditional positive regard : sebagai sikap hangat, positif menerima serta menghargai orang lain sebagai pribadi, tanpa mengharapkan adanya pujian bagi dirinya sendiri
- Empati : memahami orang lain berdasarkan kerangka presepsi dan perasaan orang lain tersebut
Tingkat Keprofesionalan Pelayanan Konseling
•PRAGMATIK : Menggunakan cara-cara yang menurut pengalaman konselor dianggap memberikan hasil yang optimal, tidak berdasarkan pada teori tertentu
•DOGMATIK : Menggunakan pendekatan tertentu, pendekatan tersebut dijadikan dogma, Siapapun kliennya dan apapun permasalahannya digunakan pendekatan yang telah dijadikan dogma
•SINKRETIK : Gunakan sejumlah pendekatan konseling, namun bercampur aduk tanpa pertimbangan, sekedar comot
•EKLETIK : Memiliki pemahaman yang mendalam terhadap pendekatan, memahami kapan menggunakan atau tidak menggunakan pendekatan konseling tertentu
•MEMPRIBADI : Menguasai sejumlah pendekatan konseling beserta teknologinya, mampu memilih dan menerapkan secara tepat pendekatan beserta teknologinya untuk menangani  permasalahan klien, Konselor mampu memberi warna pribadi yang khas sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H