Mohon tunggu...
annisa dhaniez
annisa dhaniez Mohon Tunggu... -

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Psikoogi Kognitif

2 Januari 2014   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cognitive psychology yang dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang proses perkembangan berfikir pada manusia. Terdapat beberapa tokoh yang mendefinisikan psikologi kognitif merupakan kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan dan menggunakan pengetahuan (Neisser : 1979).

Dalam proses kognisi, terjadi beberapa tahapan. Pertama, upaya untuk mendapatkan atau mengumpulkan beragam informasi. Kedua, proses penyimpanan kedalam memory. Maksud dari tahapan tersebut ialah bahwa semua informasi yang telah didapatkan kemudian disimpan pada memory.

Sejarah Singkat Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif memiliki sejarah yang panjang di awali dari filsuf yang menanyakan asal muasal ppengetahuan dan bagai mana pengetahuan ditampilkan dalam pikiran. Studi terhadap aksara hieroglif Mesir Kuno menunjukan bahwa para penulisnya meyakini bahwa pengetahuan berada dijantung sebuah pemikiran yang juga diuangkapkan oleh Aristoteles, seorang filsuf yunani kuno namun tidak disetujui oleh gurunya Plato yang berpendapat bahwa otak adalah tempat pengetahuan disimpan.

Perspektif empiris memandang bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sepanjang hidup. Sedagkan perspektif nativis menyatakan bahwa pengetahuan didasarkan pada karakteristik genis dalam otak. Dengan kata lain, menurut pandangan nativis, manusia dilahirkan dengan pengetahuan yang sudah tersimpan dalam otaknya.

Kebangkitan Era Kongnitif

•      Th. 1932, Edward Tolman meneliti peta kognitif dari seekor tikus yg membuktikan bhw adanya kemampuan u/ belajar tanpa harus dilatih terlebih dahulu ¹ behavioris.

•      Th.1932, Sir Frederick Bartlett menuliskan bhw memori & kelupaan dpt dipelajari mll suku2 kata tak bermakna à terkait dgn kesan keseluruhan thd suatu cerita.

•      Inti: semua informasi yg kita peroleh dr panca indera disimpan sbg representasi abstrak.

•      Th. 1950 studi2 thd proses2 kognitif kembali diminati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun