Kesemuanya bernada menyejukkan, tidak menggurui, halus sarannya, persis seperti bicara kepada kawan lama, mengalir indah dan mengena, hal ini kongruen sejalan seperti kata-kata tagline Pak TD yang langsung terpatri di benak Saya, "Pena Sehat, Pena Kawan, Pena Saran". Sungguh luar biasa daya tahan (endurance) beliau dalam melakukan kebaikan lewat pena dan sungguh menyentuh hati Saya.
Maka dari itu, ketika diajak untuk mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Pak TD. Tanpa pikir panjang lagi, Saya langsung mengiyakan. Apa lagi ketika tahu inti acara ini adalah perayaan bentuk rasa syukur dapat berkarya selama 10 tahun di Kompasiana sekaligus temu kangen silaturahim Kompasianers.
Inspirasi dari Acara Pak Thamrin Dahlan 10 tahun Berkarya Sebagai Jurnalis
Benar saja, tak cuma kejutan, namun banyak inspirasi dan motivasi Saya dapatkan dari acara ini. Sebut saja inspirasi datang dari cerita Pak TD yang ternyata sudah menelurkan karya sebanyak 2.750 artikel dan 30 buku sejak 19 Agustus 2010 silam.
Kemudian inspirasi berikutnya datang dari cerita salah satu keluarga beliau (Bapak Erdonis Erdwan yang sungguh mempesona baik paras dan tutur katanya, sampai-sampai ingin rasanya kalau ada kembarannya yang masih single, bolehlah dijodohkan sama Saya yang juga masih single ini. Hehehe...).
Beliau bercerita dari hatinya, bahwa sentuhan dan kata yang dilakukan oleh Pak TD menjadi salah satu wasilah, hingga akhirnya ia yang yatim saat itu, bisa mengecap pendidikan yang baik, bekerja di perusahaan mentereng, bahkan mendapatkan jalan untuk kuliah manajemen ke Italia dan Jerman, menjadi salah satu perwakilan Indonesia di ILO (International Labour Organization), dan kini mendedikasikan dirinya menjadi pengusaha.
Pak Erdonis bercerita bahwa sosok Pak TD dalam menulis, sangat objektif, edukatif, dan menghibur. Bahkan dalam hal konsistensinya Pak TD menulis, hari dan jamnya pun juga konsisten. Sungguh speechless Saya dibuat dari speech-nya dan speechless mendengar testimoni cerita kekonsistenan dan daya tahan (endurance) Pak TD mensyiarkan kebaikan dalam tulisannya.
Inspirasi berikutnya Saya dapatkan dari niat baik Pak TD dan keluarganya untuk menggiatkan dunia literasi Indonesia dan melahirkan Pahlawan Pena melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (disingkat agar lebih mudah diingat menjadi YPTD) yang membuat impian semua orang dalam membuat buku ber-ISBN, menjadi lebih mudah.