Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Money

Keseruan Melakukan LFH (Learning From Home) Bersama Rumah Akselerasi Bisnis TechnosNet - STP IPB University

10 Mei 2020   14:03 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua bulan terakhir, hobi Saya yang biasanya setiap minggu ke tempat karaoke dan latihan fisik Kateda, setiap 2 minggu sekali refreshing nonton di bioskop atau mengasah jiwa seni menonton teater, serta setiap bulan ada agenda rutin melakukan pendakian gunung dan menantang adrenalin, perlahan berganti menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di dalam rumah, seperti kegiatan LFH (Learning From Home) dengan berbagai komunitas bisnis dan komunitas menulis, baik via Zoom, Live Instagram maupun Kuliah WhatsApp. Kemudian menyimak berbagai tutorial di Youtube seputar cara mendesain dan mengedit video, dan berbagai ebook yang Saya lahap agar memastikan tetap waras dan tetap berproduktivitas selama masa Pandemi Covid-19 ini.

Dari sekian banyak kegiatan LFH via zoom yang Saya ikuti, salah satunya yang berkesan adalah mengikuti kegiatan webinar bersama Rumah Akselerasi Bisnis TechnosNet - STP IPB University. Pada 8 dan 9 Mei 2020 kemarin, Saya banyak belajar cara agar bisa "Bangkit dan Menang" di Era Pandemi Covid-19 ini bersama narasumber Coach Gendro Salim dan Coach Frans Budi Pranata.

Pada seri pertama, bab "Bangkit", Coach Gendro memulai dengan mengajak kita untuk refleksi, melihat sejenak masa lalu kita. Ibarat ketika berkendara, sejenak melihat kaca spion lalu melihat belakang, untuk kemudian mulai mengambil keputusan, berkendara ke depan dengan mantap dan melesat. Beliau mulai bercerita kisah perjalanan hidupnya saat ia memutuskan untuk berwirausaha, dari situ ia belajar cara mendapatkan pekerjaan dari beberapa klien yang ada, belajar cara membuat proposal bisnis, dan kesemua hal itu, beliau meyakinkan kita bahwa kita tidak benar-benar mulai dari nol.

Beliau juga pernah ditipu, pernah melewati masa punya hutang, pernah mengalami ketidaksesuaian dengan atasan atau tim, pernah ditolak sama pacar, pernah ditinggal sama orang-orang yang disayangi, pernah mengalami kerugian usaha, dan untuk menghadapi itu semua diperlukan semangat baru lagi untuk "bangkit" dan mengatur ulang strategi. Seperti halnya ketika mengalami ketidaksesuaian dengan atasan atau tim, tandanya itu belum ada sistem yang bagus untuk me-manage pekerjaan. Ketika memiliki hutang, pastikan itu adalah hutang produktif atau hutang baik, yang melejitkan aset kita di masa depan, tugas kita adalah memastikan roda bisnis terus berjalan. Pada ujungnya, kesemua hal yang membuat kita tidak berhasil, sejatinya akan membuat kita lebih kuat dan makin kuat dari sebelumnya. Yang terpenting adalah tidak kehilangan semangat, tidak berputus asa, dan terus melakukan "massive action".

Di tahun 2000, Coach Gendro bercerita mulai berkenalan dengan buku John C. Maxwell yang membantu menyelamatkan hidupnya dari keterpurukan "merasa tidak berdaya". Dalam buku itu ditemukan salah satu insight, "pada saat Anda sudah tidak punya apa-apa. Coba tuliskan apa yang masih Anda punya". Ia kemudian membuat daftar apa saja yang masih ia punya, seperti jam tangan, sepatu, 2 buah gitar, 1 buah keyboard, 1 buah motor GL Pro, yang ketika ditotal semuanya bernilai 18 juta. Saat itu umur beliau 28 tahun, dengan UMR berkisar di angka 400 ribu. Di titik itu, ketika ia berfokus pada apa yang ia punya dan kemudian ia syukuri, hormon-hormon yang berkorelasi dengan kebahagiaan, seperti oksitosin, serotonin, dopamin, endorfin, mulai bekerja, dan membentuk imun tubuh kita lebih kuat. Di akhir sesi "Bangkit", Coach Gendro mengajak kita semua untuk berdoa dan bersyukur dengan apa yang kita punya.

Berlanjut di serial berikutnya, bab "Menang" yang disampaikan oleh Coach Frans Budi Pranata yang sering dikenal dengan Digital Transformation Coach serta Best CFO (Chief Financial Advisor) di tahun 2013 dan 2015. Beliau banyak mengulas tentang fenomena 'New Normal' yang banyak kita temui selama ini, dimana diperlukan kolaborasi, agility dan mendisrupsi sebelum didisrupsi. Coach Frans membagikan beberapa insight mengenai skill/keterampilan apa saja yang diperlukan dalam bertahan dan beradaptasi di tengah kondisi Pandemi Covid-19 ini.  Beliau bercerita tentang konsep SAVE di Era Digital yang menggantikan Era 4 P. Dimana Product kini mulai beralih menjadi Solution (teknologi, apps, ekosistem, GPS), lalu Place beralih menjadi Access (di kanal atau channel seperti Website, IG, FB, LinkedIn), Price beralih menjadi Value (Promo, Diskon, COD-Cash on Delivery, Free Ongkir), dan Promotion beralih menjadi Education (membuat content, copywriting, video).

Coach Frans juga membagikan 5 tips menjual di online (Digital Selling) dengan sukses, dimulai dengan memilih channel media (Facebook, Instagram, Youtube, Whatsapp, Telegram, LinkedIn), menentukan target market (umur, gender, kelas ekonomi, dan geografis), membangun database prospect/customer, mendesain promo menarik di flyer, poster, ataupun video, dan membuat copywriting yang mudah dimengerti sehingga orang bodoh pun dibuat merasa menjadi bodoh jika tidak membeli/tidak mengikuti promo ini. Di akhir, tak lupa sematkan Call For Action agar customer paham untuk menghubungi kemana jika ingin membeli. Beliau juga membagikan tips dalam membuat konten, dimana disarankan untuk membuat 1-3 konten setiap hari, dengan kombinasi artikel/tips, promo/give away, hal interaktif, testimoni pelanggan, explore aktivitas bisnis yang dilakukan, dan membagikan quotes/motivasi.

Di akhir sesi, tak lupa beliau membagikan beberapa pengalaman di Zalora, salah satunya ketika memberikan voucher sebanyak 100 ribu rupiah dan dari promo itu mendapatkan database customer sebanyak 25.000 dalam 1 hari. Serta mengingatkan kita untuk membangun Winning Digital Teams yang memadukan Manage by Head dan Lead by Heart.

Dua hari yang sangat bermakna bersama Rumah Akselerasi Bisnis @technosnet.startupacademy dan @stp_ipb, dimana menggugah semangat Saya untuk tetap bisa bangkit dan menang di masa pandemi Covid-19. 

Semoga teman-teman juga dapat merasakan kebahagiaan apa yang Saya rasakan ketika melakukan kegiatan LFH (Learning From Home) di era yang membutuhkan banyak Crash Course dan Crash Innovation ini agar kita bisa beradaptasi dan berasimilasi menuju "New Normal" yang sangat berbeda dari sebelumnya. 

Next akan ada Webinar Series Free TechnosNet lagi setiap minggunya, dimulai di tanggal 13 Mei 2020 nanti. Silahkan teman-teman Kompasiana mendaftar di link-nya dan bersiap-siap untuk bersama-sama kita bangkit dan menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun