Dari sektor usaha UMKM juga, pedagang kelontong, pedagang material bahan (terutama bahan untuk pembuatan baju APD), pedagang emas yang awalnya sudah membaca tren pasar dan memborong emas di harga murah juga mendapat keuntungan.
Lalu apa yang sebenarnya harus dilakukan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian yang beberapa orang menyebutnya sebagai krisis, untuk kemudian mengubahnya menjadi peluang? Salah satunya adalah kelincahan dalam menghadapi perubahan (agility) dan kemampuan membaca dan mengikuti tren pasar (customer oriented company). Untuk bisa melakukan ini dibutuhkan peranan aktif dari pimpinan puncak dan CEO perusahaan untuk mengubah bahaya menjadi peluang dan kombinasi dari menerapkan 4 mindset penting yang Saya sebutkan di atas.
Dengan kemampuan agility dan membaca pasar, sebuah kedai bakso terkenal di PGC, namanya Bakso Ajo, yang awalnya sebagian besar pendapatannya berasal dari orang yang makan di mall PGC, begitu mall ditutup sementara, kini mereka beralih menjadi produksi frozen bakso yang dijual online, dan ternyata laku.
Ada juga Kopi Toko Djawa yang tadinya kedai di sudut kota, akhirnya beralih menjual paket minuman kopi black and kopi susu dalam literan secara online. Kemudian ada juga Zahir Accounting, software akuntansi keuangan inovatif yang akhirnya memilih untuk menutup satu kantornya setelah menjalankan WFH (work from home) selama seminggu, karena ternyata karyawannya tetap bisa efektif bekerja walaupun tidak datang ke kantor. Fixed cost untuk sewa kantor dan pembayaran biaya overhead lainnya tentu bisa ditekan dan efisiensi terjadi.
Saya yang terinspirasi dari beliau, akhirnya juga belajar dan menjadi produsen baju APD saat ini, walaupun usaha sirup pala bogor tetap berjalan karena masih banyak yang membutuhkan manfaat relaksasi dari olahan buah pala ternyata.
Saya percaya dan yakin jika individu, UMKM, perusahaan ataupun organisasi memiliki empat mindset diatas, niscaya mereka dapat bertahan dengan baik melewati zaman ketidakpastian ini, membuat siklusnya menjadi new normal yang baru, bahkan bisa merubah bahaya menjadi peluang seperti yang ada dalam filosofi bahasa mandarin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI