Sebagai orang yang suka bertualang, kurang afdhol rasanya jika Saya tidak mencoba pengalaman yang baru, jika bermain ke tempat yang baru. Salah satunya adalah mencoba pengalaman berinteraksi dengan hewan-hewan extreme, seperti adalah tarantula dan laba-laba (meskipun dari lubuk hati terdalam, Saya juga takut kalau salah pegang, dan dia gigit Saya. Hehehe...).
Selidik punya selidik ternyata, tarantula dan laba-laba itu memiliki perbedaan lho guys. Tidak semua spesies laba-laba adalah tarantula, sedang semua spesies tarantula adalah laba-laba. Perbedaan mencolok terlihat pada ukuran fisiknya, tarantula biasanya memiliki ukuran fisik yang sangat besar dan tubuhnya ditumbuhi bulu yang agak lebat. Laba-laba kebalikannya, relatif lebih kecil, lebih pendek, dan bulunya lebih halus.
Dari segi racun, tarantula terbilang low venow, karena racun yang terdapat dalam gigitan tarantula lebih lemah daripada racun yang terdapat pada lebah madu pada umumnya. Berbeda dengan laba-laba yang racunnya bisa mematikan (seperti pada laba-laba Black Widow). Dalam hal makanan, semua jenis tarantula (famili theraphosidae) ini adalah predator pemakan semua jenis serangga, bahkan tarantula yang besar dapat membunuh hewan lain seperti kadal, tikus, burung, dan ular kecil. Berbeda dengan laba-laba yang ada spesies tertentu termasuk herbivora.
Laba-laba biasa memanfaatkan jaring sebagai perangkap magsa, maka sering dianggap sebagai binatang pengganggu keindahan rumah. Sedangkan tarantula menggunakan jaring hanya untuk beristirahat dan berlindung saja, sehingga lebih sering dijadikan hewan peliharaan penghias rumah yang eksotis.
New World vs Old World
Menurut asalnya, tarantula dibagi menjadi New World dan Old World. New world berkisar pada tarantula asal Amerika dan Australia. Mereka biasanya lebih penyabar, memilih kabur jika ada musuh atau menggesekkan kaki dan perutnya untuk melepaskan bulu-bulu yang bisa menyebabkan gatal-gatal. Saya sempat berpikir kenapa mereka dikatakan lebih sabar ya guys? Apa mungkin karena cuaca di amerika dan Australia relatif lebih dingin jadi binatang asal sana juga lebih kalem. Hihihi...entahlah.
Ada Tarantula Vagan (Brachypelma Vagans) yang aktif di malam hari (nocturnal), cukup jinak dan sangat bagus untuk pemula, sebab ukuran yang besar dan perawatan yang mudah. Mereka memiliki rambut merah di bagian bokong mereka, jadi lucu banget, rambutnya pirang guys. Hehehe.
Ada juga Tarantula Emilia (Brachypelma Emilia) yang terbilang langka. Warnanya yang cantik dan bentuk V kemerahan di karapasnya menjadi daya tarik dan favorit koleksi bagi mereka yang hobi mengoleksi tarantula.
Selain New Word, ada juga tarantula dari Old World, yang asalnya dari Asia dan Afrika. Mereka cenderung pemarah sebab bisa menggigit kita, tanpa kasih aba-aba dan tanpa kasih peringatan. Jadi intinya, tanpa gerak-gerik mengancam, langsung main gigit. Tips berhadapan dengan tarantula jenis ini adalah jangan membuat gerakan yang bikin dia kaget. Karena kalau dia kaget, langsung deh main gigit, nggak ngasih surat cinta dulu, eh.
Salah satu spesies yang berasal dari Old World adalah Tarantulla Metallica (Poecilotheria Metallica) yang memiliki warna biru metalica eksotis banget boo. Walaupun namanya Metallica, mirip seperti band heavy metal asal Los Angeles, namun tarantula ini berasal dari India. Dikenal juga dengan nama Tarantula Gooty atau Safir Gooty karena ditemukan pertama kali di kota Gooty.
Tarantula ini banyak diinginkan dan harganya cukup mahal, bahkan dewasanya dapat mencapai 500 $. Belum pernah ada manusia yang mati karena gigitannya. Namun tetap saja gigitannya memiliki rasa sakit yang cukup signifikan sebab taringnya bisa mencapai 3/4 inci panjangnya. Efek jika terkena racunnya biasanya mengalami sakit kepala, kram, pembengkakan, peningkatan denyut jantung dan berkeringat.
Ada Tarantulla Chaco Golden Knee (Grammostola pulchripes) yang memiliki ukuran yang besar, jinak, pola yang cantik, low venom, dan memiliki daya adaptasi yang baik. Tarantula ini termasuk ke dalam tarantula yang diidamkan oleh setiap pehobi tarantula karena suka berada di area terbuka sehingga menjadi display pet yang cantik, harganya cukup terjangkau sebab banyak breeder di Indonesia yang berhasil mengembangbiakkannya, dan low maintenance (biaya pemeliharaannya cukup murah).
Cara Membedakan Tarantula Jantan serta Betina dan Cara Tarantula Kawin
Secara fisik, biasanya yang jantan lebih ramping dengan kaki yang lebih panjang. Sedangkan betina, badannya lebih besar dan kakinya lebih gemuk. Ada satu hal yang menarik nih guys, ketika akan kawin, tarantula ini akan terlihat seperti sedang berantem lho. Sang jantan terlihat seperti menusukkan hook atau taji (dikenal dengan tibial hook) yang berfungsi untuk menahan taring betina agar tidak dimakan. Kemudian ada bagian yang dinamakan pedipalps yang pada tarantula jantan dewasa akan berubah bentuk menjadi lebih pendek dan tumpul dan membentuk emboli (organ seksual jantan).
Ketika akan kawin, tarantula jantan akan menggosokkan perutnya pada permukaan jaring-jaring untuk melepaskan sejumlah semen. Kemudian sang jantan menggunakan pedipalp (tangan tambahan di dekat mulutnya) untuk menyerap semen tersebut dan menjaganya sampai ia menemukan sang pujaan hati.
Ketika sang jantan mendeteksi kehadiran sang betina yang tepat dan divalidasi dengan saling bertukar sinyal untuk memastikan mereka adalah satu spesies. Maka sinyal itu akan membuat betina lebih tenang dan sang jantan dapat mendekati betina, lalu memasukkan pedipals yang telah menyimpan cairan semen tadi ke dalam bagian terbuka di bawah perut betina (opisthosoma). Begitu ceritanya guys.
Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa simak videonya di Channel Youtube Saya, Annisa Nurul Koesmarini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H