Membuka kompasiana hari ini dan membaca kata-kata flashblogging di halaman, membuat jemari saya tergerak untuk membukanya. Saya tertegun dengan tema blogging kali ini yang beda dari biasanya. Tidak ada soft-selling, tidak ada sponsorship. Murni bertanya, "Sudah berbuat apa untuk Indonesia?".
Mendengar kata Sudah berbuat apa untuk Indonesia, mungkin belum banyak yang sudah saya perbuat di umur 28 tahun ini, namun pertanyaan ini sekilas membuat saya jadi berefleksi sedikit kebelakang beberapa tahun lalu di awal tahun 2014, dimana saat itu kondisi saya sangat terpuruk akibat banyak usaha dan investasi yang saya lakukan berujung pada kegagalan yang pada akhirnya membuat saya mengalami kehilangan hingga milyaran, saat itu saya juga kehilangan sahabat juga yang ternyata adalah seorang penipu ulung dan memilih kabur dengan total investasi yang berhasil ia kumpulkan sejumlah belasan milyar, saya juga mengalami rasa tertolak luar biasa, saya juga mengalami depresi berat, hingga sempat terbersit untuk mengakhiri hidup. Â
Bersyukurnya, saya punya ibu yang hebat, saya punya keluarga yang hebat, saya punya sahabat yang hebat, saya punya komunitas yang hebat (salah satunya adalah Kompasiana), saya punya guru-guru dan mentor yang hebat yang selalu bisa saya temui setiap malam lewat karya-karya buku yang saya baca, hal-hal tersebut yang membuat saya bisa menerima bahwa kondisi saya sedang bangkrut, membuat saya bisa memaafkan diri saya, memaafkan si penipu, memaafkan semuanya, membuat saya lebih banyak belajar ikhlas, membuat saya belajar untuk berproses kembali dan memulai segala sesuatunya dari nol kembali, membuat saya mengambil buaaanyak hikmah pelajaran di dalamnya, dan pada ujugnya membuat saya bangkit berjuang untuk meninggalkan kondisi keterpurukan dan ketidakberdayaan tersebut.
Alhasil, dengan kondisi mindset dan perasaan yang lebih stabil, mungkin sedikit yang sudah saya perbuat untuk Indonesia, kini saya terlibat aktif di beberapa komunitas bisnis, komunitas UMKM, dan komunitas inkubator bisnis.
Saya memulai usaha kembali, ada usaha sirup pala Bogor, ada usaha sabun, ada usaha waralaba teh, semua saya lakukan bersama rekan-rekan sahabat, berproses bersama-sama, untuk merdeka bersama-sama, merdeka dari keterpurukan, merdeka dari ketidakberdayaan, merdeka dalam kemandirian ekonomi. Merdekaa!!!!