Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured

Bonus Demografi Ibarat Pedang Bermata Dua, Bisa Berkah atau Musibah

27 Juli 2015   02:34 Diperbarui: 13 Agustus 2016   09:54 10084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KB merupakan bagian dari hak dasar individu dan keluarga. Melalui pelayanan KB maka keluarga memiliki kesempatan untuk merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak.

Perencanaan jumlah penduduk yang baik melalui KB juga memberikan peluang yang lebih besar pada negara untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Dengan jumlah penduduk terencana maka negara lebih mudah melakukan investasi di bidang kualitas penduduk dan pembangunan ekonomi secara lebih berkelanjutan.

Sadar Keluarga Berencana [Foto: Capture dari iklan BKKBN di halaman Kompasiana]

3] Pembangunan Keluarga

Kerangka Konsep Pembangunan Keluarga [Foto:Materi Pembangunan Keluarga-Deputi KSPK]

Konsep pembangunan keluarga yang digagas oleh BKKBN saya kira sudah cukup baik dan mencakup keseluruhan dari balita dan anak (ada program BKB/Bina Keluarga Balita), remaja (ada program BKR/Bina Keluarga Remaja dan GenRe/Generasi Berencana), lansia (ada program BKL/Bina Keluarga Lansia), hingga pemberdayaan ekonomi keluarga (ada program UPPKS/ Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). 

Untuk itu perlu sosialisasi yang baik agar masyarakat lebih paham dan mendukung lebih maksimal dengan menjadi mitra aktif dalam setiap program yang digulirkan oleh BKKBN sehingga diharapkan implementasi program yang sudah bagus ini bisa dilaksanakan secara terarah, simultan dan berkesinambungan.

Kesimpulan

Bangsa yang besar dan kuat tentu harus memiliki perencanaan yang matang, terutama dalam membangun sumber daya manusia berkualitas yang tentunya akan menjadi keuntungan daya saing sebuah bangsa. Bonus demografi yang kini tengah kita alami dan dapat terus kita nikmati hingga 2035 ini bisa diibaratkan pedang bermata dua, bisa menjadi berkah tak terkira (yang biasanya hanya mampir sekali kesempatannya) jika kita mempersiapkannya dengan sebaik mungkin sehingga SDM usia produktif ini berkualitas dan terserap lapangan kerja hingga akhirnya punya tabungan, investasi, dan menambah devisa negara, dan dapat pula menjadi bencana seandainya kualitas SDM tidak dipersiapkan dari sekarang. 

Untuk memanfaatkan bonus demografi dengan baik, maka diperlukan kebijakan dan strategi visioner yang bisa diimplementasikan dengan baik. Jika momentum bonus demografi ini dapat kita raih dan manfaatkan dengan baik, bukan mustahil Indonesia bisa menjadi salah satu negara terkuat di dunia dengan masyarakat yang adil dan makmur. Semoga…

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun