[caption caption="Pemudik, Ini 4 Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Memasuki Tol Cipali Agar Aman, Selamat, Lancar Sampai Tujuan [Foto: http://chemistrahmah.com/wp-content/uploads/2015/07/22-Ramadhan-1436-H-Persiapan-Mudik-Lebaran.jpg]"][/caption]
1] Isi Penuh Tangki Bensin Kendaraan Anda
Mengapa? Karena di Tol Cipali satu jalur baru memiliki 2 SPBU, yaitu di Rest Area Tipe A (Km.102 dan Km.166 jika Anda melewati jalur Cikopo-Palimanan, sedangkan arah sebaliknya Palimanan-Cikopo SPBU berada di Km.164 dan Km.101). Jarak antara satu SPBU dengan SPBU lainnya lumayan jauh, kira-kira berjarak 60 kilometer. Dikhawatirkan dengan kondisi jalan yang padat merayap menjelang H-2 dan H-1 lebaran ini bensin Anda bisa lebih cepat habis di jalan. Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda pemudik yang memanfaatkan Tol Cipali untuk mengisi penuh tangki bensin kendaraan Anda sebelum memasuki Tol Cipali, selain supaya perjalanan Anda lebih tenang bin rileks karena tidak khawatir kehabisan bensin di jalan tol (dan mungkin parahnya kalau harus dorong mobil di tol akibat bensin habis hehe..just kidding), Anda juga turut membantu mengurangi antrian pengisian BBM di ruas jalan Tol Cipali.
Memang betul, pihak Pertamina sudah mengantisipasi kebutuhan BBM saat arus mudik dengan menyediakan BBM dalam kaleng di tengah Rest Area Tipe B (non-SPBU) dan menyediakan mobil tangki BBM di sekitar pintu Tol Cipali. Namun, ada baiknya Anda mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak Anda inginkan terutama yang berkaitan dengan padatnya pemudik di jalan. Saya jadi teringat kata pepatah, “expect/hope for the best, but always prepare for the worst”. So, jangan remehkan masalah pengisian bahan bakar ini ya.
2] Ketahui Medan Tol Cipali
Tol sepanjang 116,75 km ini bisa dibilang sangat mulus dan lurus. Tidak aneh banyak pembalap yang mengistilahkan Tol Cipali ini “smooth like butter”, yang pada akhirnya banyak membuat pengendara jadi terlena. Tanpa sadar, pedal gas ditekan terus, speedometer bahkan tak terasa telah menunjukkan angka 130 km/jam (melewati kecepatan 100 km/jam yaitu kecepatan maksimal yang disarankan ketika melewati Tol Cipali). Akibatnya, bisa Anda tebak sendiri ujungnya. Ngebut berujung maut. Naudzubillahi min dzalik..
Jalan tol yang begitu panjang dan mulus ini seringkali membuat pengemudi menjadi mengantuk. Kalau sudah urusan mengantuk, maka tidak ada obat lain yang mujarab selain beristirahat atau tidur. Untuk itu keberadaan rest area yang nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan pengemudi serta penumpang (seperti hasrat untuk buang air kecil/besar, makan/minum, istirahat, sholat/ibadah) perlu kita ketahui sebelum memasuki Tol Cipali agar Anda bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk rehat sejenak melepaskan penat.
Mengetahui medan jalan Tol Cipali juga penting, mengingat beberapa kecelakaan yang terjadi di jalan tol ini terjadi karena ada hewan liar (biasanya babi hutan) yang menyeberang di jalan tol (akibat kanan kiri masih hutan dan sawah serta pembatas luar jalan tol yang hanya berupa patok diselingi kawat berduri sehingga mudah ditembus oleh hewan liar) dan bisa Anda bayangkan saat pengemudi berusaha untuk menghindari hewan tersebut, mereka malah terperosok ke parit jalan yang lebarnya cukup curam.
Dari Infografik nan kreatif buatan Mas Andhika Akbaryansyah yang saya dapatkan di detik.com, kita mungkin bisa belajar untuk mengenal lebih dalam medan Tol Cipali.