Mohon tunggu...
Annisa Nurul Insani
Annisa Nurul Insani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi make up

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Analisis Novel "Salah Asuhan" Karya Abdoel Moeis

21 Juli 2024   18:55 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:10 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abdoel Moeis adalah seorang sastrawan yang berpartisipasi dalam gerakan antikolonial pada awal tahun 1900-an. Dia lahir 3 Juli 1883. Abdoel Moeis menerbitkan karya novelnya yang berjudul Salah Asuhan pada tahun 1928. Pemerintah kolonial belanda menganggap novel Salah Asuhan ini cocok untuk bacaan pribumi, dan novel ini diterbitkan oleh Balai Poestaka.

bricorpu.co.id
bricorpu.co.id

Sinopsis 

Novel ini menceritakan kisah Hanafi,  seorang pemuda yang sejak kecil ditinggal mati oleh sang ayah dan harus hidup bersama ibunya. Ia adalah putra dari Solok, Melayu, dan sangat pintar. Hanafi memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah menengah ke Hogere Burgerschool (HBS), sebuah sekolah yang khusus untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan pribumi kelas atas. Pamannya membayar semua biaya sekolah Hanafi. Hanafi dititipkan oleh ibunya pada keluarga Belanda untuk bisa sekolah, dan ia tinggal bersama mereka. Keluarga Belanda secara bertahap mempengaruhi Hanafi, yang membuat Hanafi bertingkah laku kebarat-baratan dan cenderung meremehkan bangsanya sendiri. Pada akhirnya, pergaulannya hanya terbatas pada orang Eropa dan Belanda.

Sejak sekolah, Hanafi mulai dekat dengan putri seorang Belanda bernama Corie. Corie dan Hanafi sering melakukan hal-hal bersama, seperti bermain tenis, belajar, dan jalan-jalan, tetapi Hanafi mulai menaruh hati pada wanita Eropa itu. Corie hanya menganggap Hanafi sebagai teman. Corie mulai menjauh saat Hanafi mengungkapkan perasaannya. Akhirnya, dia memutuskan untuk pindah dari Solok ke Betawi. Hanafi yang patah hati terus-menerus menulis surat kepada Corie, tetapi dia tidak pernah menanggapinya. Corie tidak ingin menikah dengan orang pribumi yang derajatnya di bawah orang Eropa. 

Ketika melihat Hanafi terpukul dan mengurung diri di kamar, ibunya menjodohkan Hanafi dengan  Rapiah, ia adalah anak dari paman yang membantu Hanafi untuk bersekolah di HBS. Hanafi dipaksa menikahi Rapiah, wanita pribumi pilihan orang tuanya. Pernikahan yang tidak bahagia dan rasa cinta yang tak terbalas pada Corrie menyiksa Hanafi.

Hanafi menjemput Corrie ke Betawi dan menikahi dia, meninggalkan Rapiah dan Syafei anak mereka . Pernikahan Hanafi dan Corrie pun tak bahagia dan penuh konflik. Corrie pergi meninggalkan Hanafi, membuatnya semakin terpuruk dalam penyesalan. Hanafi mengakhiri hidupnya dengan tragis, menyadari kesalahan dan kegagalannya dalam mengarungi dua budaya yang berbeda.

Makna dalam Novel Salah Asuhan

Novel ini secara gamblang menggambarkan dampak negatif penetrasi budaya kolonial Belanda. Hanafi sebagai pribumi yang terpapar pada pendidikan dan budaya barat secara berlebihan, mengalami krisis identitas dari budaya sendiri. Hal ini yang membuat konflik dalam hidupnya.

Abdoel Moeis melontarkan kritik pedas terhadap sikap "kebarat-baratan" yang berlebihan di kalangan pribumi. Hanafi yang terpesona dengan kebudayaan barat, menjadi buta terhadap nilai-nilai budayanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun