BOGOR -- Sampah merupakan masalah terbesar dalam kehidupan saat ini. Banyak masyarakat yang menghasilkan sampah setiap harinya, hingga milyaran kubik sampah terbuang tanpa ada pemanfaatan lagi. Sebagian sampah hanya dibiarkan di tempat terbuka sampai membentuk pegunungan sampah yang menjulang tinggi, padahal sampah-sampah tersebut dapat menjadi sarang penyakit dan mengganggu kesehatan masyarakat. Hal itu melatarbelakangi berdirinya UMKM (Usaha Menengah, Kecil dan Mikro) yang bernama TPS 3R.
Bapak Amiharja, merupakan pelopor berdirinya usaha TPS 3R ini. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan pengolahan sampah agar dapat digunakan kembali. Setiap harinya, para karyawan mengangkut sampah-sampah rumah tangga yang berasal dari kelurahan Cipaku, untuk selanjutnya dilakukan daur ulang sampah menjadi pupuk cair dan bio gas. Kegiatan ini beroperasi setiap hari, kecuali hari minggu dengan karyawan sebanyak 9 orang.
Sampah-sampah yang telah dikumpulkan, kemudian disortir untuk kemudian diolah sesuai dengan sifatnya masing-masing. Sampah plastik dipisahkan untuk selanjutnya dijual kembali kepada para pengepul barang bekas dan sampah organik diolah menjadi pupuk cair dan bio gas. Hasil olahan sampah berupa bio gas dapat digunakan untuk memasak sebagai pengganti gas LPG, sedangkan pupuk cair dapat digunakan untuk tanaman.
Berkat kegigihan Bapak Amiharja, beliau mendapatkan beberapa penghargaan yang berasal dari berbagai kalangan. Lingkungan kelurahan Cipaku pun menjadi lebih bersih dan teratur. Diharapkan dengan adanya program TPS 3R ini, masalah pengolahan sampah dapat teratas dan menjadi teladan bagi daerah-daerah lain yang ingin menyelamatkan lingkungan mereka dari sampah yang menganggu aktivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H