Mohon tunggu...
Annisa Nurhayati
Annisa Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sindrom Alice in Wonderland di Dunia Nyata

28 Desember 2021   09:48 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:40 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sindrom Alice in Wonderland umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus dan dapat membaik dengan sendirinya. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom Alice in Wonderland adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, perbanyak konsumsi dari sayur dan buah-buahan, hindari makanan yang banyak mengandung penyedap rasa (MSG), batasi konsumsi alkohol, lakukan olahraga dan  meditasi. 

Sumber :

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder. Fifth Edition. American Psychiatric Publishing

Lanska, D. J., & Lanska, J. R. (2018). The Alice-in-Wonderland Syndrome. Frontiers of neurology and neuroscience, 42, 142--150. https://doi.org/10.1159/000475722

Tunc, S., & Basbuq, H., S. (2017). Alice in Wonderland syndrome: a strange visual perceptual disturbance. Psychiatry and Clinical Psychopharmacology. https://doi.org/10.1080/24750573.2017.1354655

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun