Mohon tunggu...
Annisa Nurhaliza
Annisa Nurhaliza Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Hidup sederhana, mati kaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berawal dari Membaca hingga Diakui Dunia, Inilah Pelopor Penerjemah Arab-Indonesia

17 Februari 2021   12:13 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:03 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Selain berkiprah dalam dunia penerjemahan, beliau juga memiliki beberapa jabatan dalam dunia akademisi yaitu sebagai Direktur Penerbit Tintamas (1961-1978), Ketua Perhimpunan Penerjemah Indonesia (1874-1984), Rektor II Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Dewan Penasehat Majalah Sastra Horison (1968-1985), ia juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1971-1980), Dosen Institu Kesenian Jakarta (1971-1980), wakil ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (1978-1984), anggota Badan Pertimbangan Nasional Departemen Pendidikan (1978-1985), Dosen Institut Pertanian Bogor, serta wakil kettua yayasan Amal Mulia.

Meskipun saat ini, Ali Audah sudah tidak disibukkan lagi dengan berbagai kegiatan organisasi, tetapi ia tetap berperan aktif menulis cerita-cerita pendek, terjemahan, artikel, kolom, kritik, dan saran yang dimuat diberbagai harian. Adapun Beberapa karya terjemahan Ali Audah yang terbaru yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Terang Benderang Masnawi Rumi (puisi-puisi pilihan).

Karya- Karya Ali Audah 

       Ali Audah dikenal sebagai seorang yang sangat religius, beberapa karya yang dihasilkannya pun selalu melibatkan peradab dunia, khusunya Islam. Novel pertama yang merupakan karyanya yaitu berjudul Jalan Terbuka. Novel ini menceritakan tentang sifat pesimis, sinis, dan penuh keragu-raguan dalam diri seorang pemuda dalam menjalani kehidupannya. Namun, kemudian berganti menjadi sifat-sifat positif, optimis, dan keyakinan yang menggebu-gebu setelah ia menemukan suatu jalan terbuka, yaitu agama Islam dalam hidupnya. Selain menulis Novel, ia juga menulis beberapa cerita pendek, buku referensi : yaitu panduan kata dalam Al-Qur’an yang berjudul Konkordansi Quran, dan Kamus Arab-Indonesia.

        Sedangkan jumlah terjemahan yang dihasilkan, Ali Audah termasuk penerjemah yang produktif, karena menghasilkan kurang lebih 280 karya terjemahan yang dihasilkannya hingga kini. Salah satu terjemahannya yang fenomenal adalah buku biografi Khulafa ar-Rasyidin karya M. Husain Haekal. Karya terjemahan ini mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat karena sangat penting untuk diterjemahkan agar masyarakat memahami isi dari buku tersebut, selain itu ia juga banyak menterjemahkan karya-karya Arab lainnya, baik novel maupun cerpen.

Berikut karya-karya asli Ali Audah :

Malam Bimbang Cerpen (1961), Murka Cerpen (1963), Hari Masih Panjang Cerpen (1963), Jalan Terbuka Novel (1971), Icih Cerpen (1972), Ibn-Khaldun Biografi (1972), Konkordasi Al-Quran Buku Referensi (1991), Kamus Arab-Indonesia (1995), Ensiklopedi Tematis (2008).

Adapun Karya Terjemahan Ali Audah (Arab-Indonesia)

Sejarah Hidup Muhammad 1972, Abu Bakar As-Siddiq 1995, Umar Bin Khattab 1998, Usman Bin Affan 2001, Suasana Bergema 1959, Peluru dan Asap1963, Kleopatra dalam Konferensi Perdamaian 1966, Genta Daerah Wadi 1967, Lampu Minyak Ibu Hasyim 1976, Kisah-Kisah dari Mesir 1977, Setan dalam Bahaya 1978, Murba 1979, Saat Lonceng Berbunyi 1982, Di Bawah Jembatan Gantung 1983, Hari-Hari Berlalu 1985, Dua Tokoh Besar dalam Sejarah Islam 1986.

          Kegigihan dan kerja keras yang dilakukan Ali Audah dapat kita jadikan cerminan dan juga pelajaran bagi kita agar terus semangat belajar tanpa henti dan mengenal lelah. Karya-karya yang dihasilkan Ali Audah menjadi sebuah kebanggaan bagi negeri ini karena memiliki sosok yang cerdas intelektual dan juga spiritual untuk membuat karya yang gemilang dan mengharumkan bangsa khususnya dibidang penerjemahan.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun