Mohon tunggu...
Sosbud

IYLF? So Inspired

4 Desember 2016   22:37 Diperbarui: 5 Desember 2016   07:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman adalah guru yang paling berharga.”

Ungkapan itu sudah terset dalam diri seseorang. Pengalaman merupakan hal yang jarang disadari insan-insan, padahal pengalaman adalah sesuatu yang mahal. Tak ada pengalaman berarti tak ada aktivitas dalam kehidupan. Tak ada kehidupan berarti sudah berada di alam lain. Setiap pengalaman yang sudah terjadi, dapat diceritakan kepada penerus kita nantinya. Dan mereka dapat mengambil kesimpulan mana yang baik untuk di contoh dan mana yang gagal untuk dijadikan pelajaran.

Salah satu pengalaman berharga yang dapat memotivasi hidupku ketika mengikuti agenda IYLF  (Inspiring Youth Leader Forum) yang diadakan oleh Rumah Kepemimpinan Region 3 Yogyakarta pada tanggal 26-27 November 2016. Pengalaman yang memiliki banyak pelajaran, sehingga dapat diterapkan pada kehidupan selanjutnya dan menjadi catatan penting untuk diri sendiri. Sebelumnya, Rumah Kepemimpinan memiliki 7 regional, dimana regional 1 Jakarta, regional 2 Bandung, regional 5 Bogor, dan regional 6 Medan berada di cluster barat. Sedangkan regional 3 Yogyakarta, regional 4 Surabaya, dan regional 7 Makassar berada di cluster timur. Dari pembangian barat dan timur tersebut, maka IYLF diadakan di dua tempat.

Pada IYLF cluster timur kali ini, diadakan di desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta yang tergabung pada IYLF ini sekitar 90-100 orang. Peserta yang berasal dari Makasar menggunakan pesawat yang landing di Bandara Ir. Juanda, dilanjut bergabung dengan peserta yang berasal dari Surabaya. Peserta yang berasal dari Surabaya datang pada hari sabtu menggunakan bus. Peserta yang berasal dari Yogyakarta berangkat dengan kendaraan masing-masing, karena jarak yang cukup ditempuh selama kurang lebih 45 menit.

Pukul 09.00 WIB, IYLF dibuka oleh kakak pembawa acara, yang bernama Hilyatul Fadliyah. Dilanjut dengan pembacaan ayat suci alqur-an oleh Zulfikri S. Melangi. Kemudian terdapat sesi ceremonial yang menjadi sesi wajib ketika ada agenda. Hingga sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Kepala Dusun, Ketua Acara IYLF (Kholqillah Ardhian, ST.), dan Manager Regional 3 Yogyakarta (Chandra Nut Triwiyanto, S.Hut.). Acara pembukaan berjalan dengan baik.

Hari pertama IYLF langsung di padatkan dengan beragam sesi diskusi yang mengasyikkan. Peserta diwajibkan untuk memperhatikan di setiap sesi nya. Tak boleh ada yang tidur, karena ketika kita tidur berarti kita belum bisa menghargai pembicara yang telah meluangkan waktunya untuk kita. Peserta juga diharapkan berantusias pada tiap diskusi, sehingga forum dapat aktif dan peserta dapat berpartisipasi.

Pemateri pertama disampaikan oleh Bapak Edi Hermana selaku Camat Cangkringan, yang mengungkapkan rasa senangnya akan kegiatan mahasiswa yang memperkenalkan serta membangun desa. Dilanjutkan oleh Laksda TNI (purn) Husein Ibrahim, lebih akrab disapa Eyang Husein, beliau menyampaikan mengenai kondisi politik, menceritakan sejarah Indonesia, serta potensi maritim yang dimiliki oleh Indonesia.

Tak lupa pula, ada presentasi masing-masing dari Leadership Project yang elah kami rancang selama kurang lebih tiga bulan. Sebuah proyek yang memiliki nilai sosial dan berkelanjutan. Ada keterlibatan masyarakat yang bersangkutan, serta dapat diteruskan oleh generasi setelahnya agar kebermanfaatan tetap terjaga. Di presentasi ini, kami banyak diberi masukan positif demi kelancaran Leadership Project nantinya.

Waktu yang ditunggu-tunggu adalah outbond time. Outbond sebagai aktivitas yang me-refresh otak kita. Outbond kali ini dibagi menjadi delapan kelompok, yang terdiri dari dua kelompok putri dan 6 kelompok putra. Outbond bukan sekadar outbond, karena outbond ini bermain sekaligus berfikir atas apa yang diinstruksikan oleh kakak-kakak tutor. Permainan yang diberikan banyak berupa strategi, sehingga memaksa untuk berfikir dan bekerja totalitas. Dan pastinya melatih kerjasama antar anggota kelompok.

Pelajaran penting yang kami dapatkan di IYLF ini juga mengenai manajemen waktu. Agenda IYLF begitu padat dan memaksa kami untuk mengahargai waktu yang ada. Apabila merasa ada waktu luang, sebijaksana mungkin memanfaatkan dengan hal-hal yang positif.

Malam minggu yang mengasyikkan. Malam strategis dan penuh makna. Segala ide diasah dan ditumpahkan bersama. Selepas maghrib kami diberi waktu untuk berdiskusi tentang performance yang akan ditampilkan. Empat kelompok yang terdiri dari 3 regional, berkenalan, memberikan ide, dan menampilkan yang terbaik. Share everything yang dapat menghibur. Namun, sebelum pensi dimulai, ada Sharing Alumni yang disampaikan oleh tiga alumni Rumah Kepemimpinan, yakni:

  • Hanif Arif Handoko, pebisnis yang melakukan budidaya udang,
  • M. Novvaliant F. T., dosen psikologi di Universitas Islam Indonesia, dan
  • Jauhari Chusbiantoro, aktivis sosial yang telah mendirikan Yayasan Peduli Remaja Bantul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun