Mohon tunggu...
Annisa Nur Hanifah
Annisa Nur Hanifah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi S1 Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogykarta angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

International Bonsai Art & Culture Biennale

20 Oktober 2014   01:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu lagi pameran Intenasional kebudayaan digelar di Indonesia tepatnya berada di kota budaya kota Yogyakarta, sebanyak 20 negara berkumpul dan turut berpartisipasi dalam acara pameran tersebut. Bertempat di Benteng Vredeburg & Taman Kebudayaan Yogyakarta, yang digunakan untuk menunjukan hasil kebudayaan dari masing-masing negara.

Yogyakarta sebagai tuan rumah pagelaran ini, tentunya hal tersebut menjadi salah satu objek wisata murah bagi pengunjungnya karena hanya dengan membayar tiket masuk Rp. 2000,00 pengunjung bisa mendapatkan pelajaran mengenai sejarah berdirinya benteng Vredeburg dan tentunya dapat melihat, mengenal dan mendapatkan pengetahuan dari kebudayaan beberapa negara yang kebetulan sedang dipamerkan di tempat tersebut. Peserta pameran ini ada dari negara China, Malaysia, Jepang, Amerika, Thailand, India, Inggris, Belanda dan  lain-lain.

Pameran kebudayaan internasional yang dinamai “International Bonsai Art & Culture Biennale” ini berlangsung sejak tanggal 18 sampai 21 Oktober 2014. Intinya sebenarnya adalah pameran bonsai dari beberapa negara. Terdapat juri dari 9 negara yang akan menilai hasil pameran dari kebudayaan  masing-masing negara untuk menentukan kelayakan barang sebelum ditampilkan dalam pameran internasional tersebut. Ada ratusan tanaman bonsai dengan berbagai macam jenis yang akan dipamerkan. Bonsai yang dipamerkan harus melalui tahap penilaian yang ketat tentunya dengan kriteria yang sudah ditentukan, sehingga bonsai yang terpilih adalah bonsai yang terbaik untuk dipamerkan.

Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, yang pertama Indonesia mempunyai tanaman bonsai, kedua kesenian reog adalah kebudayaan asli Indonesia, agar tidak di klaim oleh negara lain dan yang ketiga kebudayaan dari kota Jogja sendiri dan masih beragam lagi. Pameran ini menggabungkan bonsai, kesenian, budaya dan pariwisata yang diikuti oleh beberapa negara di seluruhh benua di dunia.

Selain pameran Bonsai, juga diadakan kegiatan seni budaya dan pariwisata seperti demo membuat bonsai yang unik yang dipandu oleh orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut, pameran batik, pameran fotografi, lukisan, pameran patung, festival gamelan dan lain-lain.

Salah satu masyarakat yang ikut berpartisipasi terhadap acara ini adalah masyarakat Kota Ponorogo yang bertempat tinggal di Yogyakarta maupun yang datang langsung  dari Ponorogo. Pada hari sabtu 18 Oktober 2014 sudah terlihat kesibukan dari para peserta. Berbagai hasil kebudayaan dari kota tersebut dipamerkan seperti bonsai dan reog, hampir puluhan jenis bonsai dipamerkan dalam acara tersebut. Di acara tersebut juga mengundang seluruh mahasiswa Ponorogo yang berada di Yogyakarta untuk turut serta memeriahkan dan menonjolkan kebudayaan Ponorogo dalam pagelaran tersebut. Bertempat di Monumen Sebelas Maret ditampilkan beberapa topeng reog dan musik-musik tradisional Ponorogo.

Bapak Eko merupakan salah satu peserta pameran yang berasal dari Ponorogo yang juga pecinta bonsai mengaku bahwa event seperti ini sangat bagus karena bisa memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya Ponorogo ke seluruh negara yang mengikuti pameran tersebut. Karena tidak setiap negara mengenal kesenian reog. Satu set keberagaman kesenian Reog ada pecut, gamelan, barongan, gandongan, kronosuhandono, sehingga dengan diadakan pameran ini setidaknya warga negara asing mengetahui bahwa Reog itu adalah milik Indonesia. Karena pak Eko ini adalah pecinta bonsai menurutnya tanaman bonsai merupakan sebuah seni karena disitulah letak kekreatifan kita untuk membentuk tanaman bonsai sehingga menjadi bentuk yang indah dan bernilai seni.

Tentunya negara Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan yang beragam dari sabang sampai merauke yang harus kita jaga, rawat, terus dikembangkan dan dipromosikan, agar kebudayaan Indonesia lebih dikenal oleh dunia sehinga tidak ada lagi saling klaim-mengeklaim kebudayaan oleh negara lain. Harapannya acara seperti ini rutin diadakan setiap tahunnya karena sangat bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun