Mohon tunggu...
Annisa Nur Hanifah
Annisa Nur Hanifah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi S1 Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogykarta angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sosmed Lawan atau Kawan??

12 Januari 2015   16:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia maya, kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita bahkan dikalangan anak-anak kecil, banyak hal yang dapat kita lakukan di dunia maya apalagi sekarang ini sudah banyak orang yang menggunakan smartphone yang didalamnya terdapat beberapa aplikasi seperti facebook, twitter, bbm, instagram dan lain-lain, sebuah media yang memudahkan penggunanya untuk saling berkomunikasi baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh ataupun untuk mengkespresikan perasaan yang sedang dialaminya.

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi melalui blog, jejaring social dll. (Wikipedia). Social media selama ini diklaim membantu penggunanya agar tetap terhubung satu sama lain meski terpisah jarak.

Namun, terlalu sering kita menggunakan social media yang kita punyai itu juga bisa menimbulkan efek negatif. Phantom Virbration Syndrome adalah salah satu gejala dimana pengguna sosial media selalu mengecek ponselnya untuk melihat apakah ada pesan atau notifikasi yang masuk untuknya, padahal ponsel tersebut tidak memberikan notifikasi apapun, seperti aplikasi facebook, bbm, path, twitter, instagram dll yang banyak berada di smartphone.

Orang yang kecanduan sosial media dengan terlalu lama menghabiskan waktu berselancar di internet mampu membuat orang tersebut kehilangan kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaanya sehari-hari(malas). Orang yang kecanduan sosial media menjadi sangat perduli terhadap berapa jumlah followers dari aplikasi yang mereka miliki dan cenderung untuk memikirkan dirinya sendiri, tidak perduli dengan lingkungan yang berada di sekitarnya.

Dengan sosial media sering kali membuat penggunanya ingin mengungkapkan perasaanya dengan mengupdate apa saja yang dialaminya atau yang terlintas dipikirannya. Jika hal tersebut dilakukan secara terus-menerus bisa dikatakan orang tersebut kecanduan sosial media (sosmed). Ciri-cirinya orang yang kecanduan sosial media yaitu selalu membawa dan melihat layar handpone, gadget atau semacamnya kemana saja, tentunya agar tidak ketinggalan berita-berita terbaru dan tidak absen untuk men-update statusnya di media social yang ia gunakan. Bangun tidur yang pertama kali dicari adalah handphone lalu mengecek apakah ada notifikasi dari social media yang dipunyanya. Foto dulu sebelum makan lalu di upload ke sosial media agar dibilang gaul.

Sosial media itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Ini sangat benar sekali dan selalu kita alami. Kita memang bisa terhubung dengan teman-teman kita waktu SD, SMP, SMA, Kuliah dll yang jaraknya jauh dan sudah lama tidak bertemu, namun juga terdapat sisi negatifnya yaitu, saat kita berkumpul dengan teman-teman entah itu untuk mengerjakan tugas atau hanya untuk ngumpul-ngumpul, ngobrol-ngobrol pasti semuanya sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Jika kita lihat kondisi remaja sekarang ini, dari yang siswa SD pun sudah banyak yang bisa menggunakan sosial media seperti facebook-an, twitter-an, bbm-an dan lain-lain. Sungguh sangat memprihatinkan, jika kita flashback kebelakang di zaman kita kecil masih bermain dengan permainan tradisional, belum mengenal sosial media. Sangat berbanding terbalik dengan anak-anak kecil zaman sekarang, yang sudah diberikan gadget oleh orang tuanya sebagai mainannya. Seolah permainan tradisional ini lenyap dimakan oleh zaman yang terus berkembang. Memang bisa dikatakan anak jaman sekarang adalah anak sosmed, tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya sosial media.

Banyak terjadi kasus penculikan bahkan sampai pemerkosaan dan pembuhunan yang dialami oleh remaja-remaja yang ternyata berawal dari berkenalan di social media. Tapi jika kita bijak menggunakan sosial media, kita dapat menghasilkan uang dengan berjualan di internet atau bisnis online. Sebagai seorang remaja harus bisa mengontrol agar tidak kecanduaan dengan mengurangi ketergantungan dengan sosial media, bisa juga dengan menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Jika kegiatan-kegiatan tersebut kita lakukan dengan senang hati maka kita akan nyaman dan pelan-pelan akan terhindar dari kecanduan sosial media.

Tetapi semua itu juga tergantung dari masing-masing individu. Jadikanlah sosial media itu sebagai teman yang bisa membantu kita ketika kita mengalami kesulitan dalam hal-hal pelajaran ataupun dalam hal keuangan, jangan jadikan sosial media sebagai lawan yang secara diam-diam akan menghancurkan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun