Belum reda rasanya kabar terkait kunjungan kerja Presiden Jokowi bersama tiga menteri nya untuk meninjau jalanan di Lampung yang belum lama ini Viral di berbagai platfrom media sosial.
Sebelum ramai video kritik yang disampaikan oleh Bima warga Lampung, sebenarnya sudah banyak keluhan yang disampaikan masyarakat terkait rusaknya infrastruktur jalan di berbagai daerah di Provinsi Lampung.
Akhirnya setelah sekian lama segala uneg-uneg masyarakat dapat terlihat oleh setiap warga Indonesia melalui ramainya video kritik Bima.
Sebagai kalangan muda saya menangkap apa yang disampaikan oleh Bima sebenarnya masih sangat mentah dan umum, data-data yang ia sampaikan memang benar dan merupakan informasi umum yang sudah diketahui oleh seluruh masyarakat Lampung Sejak Lama. Sebenarnya tidak benar juga bahwa Lampung tidak mengalami perkembangan.
Kurang tepat juga rasanya bila mengatakan seluruh Pemimpin Lampung/ASN tidak bekerja atau berusaha memperbaiki keadaan di Lampung.Â
Perbaikan tetap ada walau masih jauh dari kata sempurna dan rasanya sulit mencapai kata sempurna. Perbaikan tetap ada walau hanya sebentar bisa dirasakan dan belum merata.
Saya adalah warga lampung yang bahkan pernah mengalami pecah ban dua hari berturut turut dikarenakan ban sepeda motor saya masuk lubang.
Namun, sebagian jiwa muda saya ikut senang dalam ramainya perbincangan terkait rusak nya jalan di Provinsi Lampung ini, tempat dimana saya dilahirkan, tinggal dan bekerja.
Saya merasa senang, karena akhirnya jeglongan sewu yang viral mampu menembus pemberitaan nasional, bahkan mendapatkan atensi langsung dari Presiden RI Bapak Jokowi, yang di akhir-akhir masa periode presidennya mau berkenan melakukan kunjungan kerja menengok dan menjajal jalan yang sekarang lebih dikenal dengan jeglongan sewu dengan mobil dinasnya.
Nyangkut, itu pasti akan dialami ! Karena lubang yang ada sudah tidak terhitung lagi, entah itu diameter, bentuk, kedalaman ataupun umur lubang nya. Mungkin banyak yang berusia puluhan tahun, atau sama dengan umur saya saat ini.Â
Mungkin jalan rusak ini bukan hanya ada di Lampung saja, saya yakin masih banyak disetiap daerah di Indonesia yang memiliki masalah jalan rusak yang sama, atau bahkan lebih parah dari yang ada di Lampung.
Semoga apa yang disampaikan Bapak Presiden bahwa perbaikan jalan rusak menjadi prioritas karena mempengaruhi jalannya perputaran ekonomi ini dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia.
Mayarakat tidak perlu proyek roro jonggrang. Masyarakat Indonesia adalah sesabar-sabaranya masyarakat yang ada. Kami hanya butuh konsistensi dalam pembuktian janji, kami tidak butuh jalan yang dibangun secepat kilat, kami butuh jalan yang berkualitas dan rata diseluruh Indonesia.
Semoga dengan ramainya kasus ini, menjadi pelajaran, terutama bagi pemerintahan di setiap daerah, untuk lebih memprioritaskan pembangunan jalan, memberikan akses jalan yang layak untuk warganya.Â
Bayangkan berapa banyak nyawa yang hilang akibat kecelakaan karena kondisi jalan yang rusak selain kerugian materil dan lainnya.
Apalagi Lampung memiliki potensi Pariwisata Alam yang luar biasa.
Namun kadang kami sebagai warga malu untuk mengenalkan potensi-potensi itu, atau kadang malas, karena akses jalan yang buruk.
Semoga Lekas membaik Lampungku,Â
Semoga sejahtera rakyatmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H