Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelayakan APE untuk Anak Usia Dini

8 November 2021   12:13 Diperbarui: 8 November 2021   12:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat baca kembali lagi bersama saya annisa roro muzammil mahasiswa universitas islam negri maulana malik Ibrahim malang, kali ini sya akan berbagi edukasi kepada kalian semuanya sepputar alat permainan edukati.

Sobat baca, tentunya sebelum membuat sesuatu kita perlu mengidentifikasi, fungsi dari alat tersebut, dan mengevalusia terhadap alat tersebut. Sama seperti alat permainan edukatif ini tentunya sudah di evaluasi terkait kelayakan efektifitas alat permainan ini sebagai sarana media pembelajaran atau edukasi unruk anak usia dini.

Masih ingat kan mengenai fungsi dari alat permainan edukatif ini? Kita mereview ulang mengenai fungsinya, bahwasannya fungsi alat permainan edukatif (APE) apakah fungsi alat permainan dapat membuat anak belajar rasa puas dari proses melakukan pembelajaran edukatif selama pembelajaran, atau tidak dapat mengoptimalkan keseluruhan proses. Untuk itu, fungsi dari fitur ini adalah satu atau lebih peringkat. 

Tentunya dapam alat permainan tersebut memiliki manfaat guna mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini. Pada perkembangan ini penilaian aspek Penilaian aspek perkembangan alat mainan edukatif harus terukur, berkelanjutan dan komprehensif seiring dengan perkembangan anak. 

Belajar melalui alat permainan edukatif seperti tulisan fungsional. Tempatkan objek dan lipat. Kedua, aspek perkembangan bahasa meliputi kemampuan anak untuk memahami dan berinteraksi melalui bahasa lisan dan tulisan saat mereka belajar mengucapkan kalimat dengan benar menggunakan alat permainan edukatif seperti buku bergambar. 

Aspek ketiga adalah aspek perkembangan kognitif. Hal ini mencakup kematangan berpikir anak terkait dengan bermain alat permainan edukatif, seperti bentuk dan ukuran, warna, dan pengenalan suara dengan teka-teki dan boneka.

Disamping itu semua tentunya hal yang kita lakukan lagi yaitu mengevalusia terkait efektifitas Pembuatan Alat Permainan Edukatif. Dalam evaluasi ini terdiri dari Alat permainan edukatif yang berperan sebagai media pembelajaran, evaluasi media pembelajaran anak usia dini.
Yang pertama yakni, alat permainan edukatif sebagai media pembelajaran. Alat Permainan Edukasi, dapat menjadi media pembelajaran karena dapat memberikan peluang yang sangat baik. 

Terlebih lagi, untuk hasil belajar yang maksimal dibandingkan dengan proses pembelajaran yang mengabaikan atau tidak menggunakan media permainan atau hanya menggunakan metode bahasa tradisional. Media adalah saluran untuk menyampaikan berita atau informasi dari satu sumber kepada penerima. Informasi atau informasi dalam pembelajaran adalah guru, dan siswa atau anak bertanggung jawab untuk menerima informasi atau informasi tersebut. 

Informasi yang disampaikan berupa berbagai keterampilan yang perlu dikuasai anak. Media pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Karena pada intinya yakni Setiap proses pembelajaran dicirikan oleh adanya beberapa unsur: tujuan, materi, metode, media, dan penilaian. 

Media tidak lepas dari unsur lain yang berperan sebagai alat atau sarana untuk menyediakan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Penggunaan media dapat membantu anak dalam banyak hal. Artinya, anda bisa belajar lebih lama, menambah insentif belajar yang efektif, membuat pembelajaran lebih spesifik, mengantar anak ke kelas, serta meningkatkan minat dan perhatian mereka dalam proses belajar.

Yang kedua yakni, evaluasi media pembelajaran anak usia dini.  Pada evaluasi ini Konsep evaluasi dalam pendidikan anak usia dini secara umum. Menurut Jumaris, evaluasi mengacu pada sarana yang digunakan di sekolah untuk mengukur kinerja siswa secara resmi. Alat-alat ini termasuk kuis dan ujian sederhana, penilaian tertulis, dan nilai.

Penilaian/penilaian adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti atau kemajuan yang berlangsung dan mempelajari hasilnya. 

Data tersebut digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media agar lebih efektif dan efisien. Jenis penilaian komprehensif ini mengacu pada pengumpulan data tentang media yang dibuat, apakah cocok atau tidak untuk digunakan dalam situasi yang dilaporkan setelah perbaikan atau peningkatan.

Diharapkan evaluasi ini tidak hanya menganalisis secara teoritis perkembangan media yang dibuat, tetapi benar-benar membuktikannya dengan benar. 

Pendapat dari Moechlication mengenai komponen komponen evaluasi diantaranya, Pertama kita memilih apa yang akan dievaluasi, kemudian menentukan siapa yang akan dievaluasi dan dalam situasi apa evaluasi itu dilakukan, menentukan tujuan evaluasi secara jelas. Mengetahui alasan mengapa kita mengadakan evaluasi dan manfaat apa yang dapat ditarik dari kegiatan evaluasi tersebut, menentukan bagaimana cara memperoleh data evaluasi tersebut. 

Misalnya, melalui observasi atau tanya jawab, mengetahui kegunaan evaluasi yang diperoleh, menyatakan tujuan kegiatan secara jelas, Tindak lanjut.

Tak hanya itu tentunya terdapat prosedurnya diantaranya sebagai berikut:
Tahapan evaluasi media, pada tahapan ini Prosedur evaluasi media ini berkaitan dengan bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengevaluasi media yang telah dibuat sebelumnya. 

Dalam tahapan evaluasi media terdapat langkah langkanya yakni
Evaluasi satu lawan satu, evaluasi ini memilih dua atau lebih siswa sebagai populasi target dari media yang telah dibuat

Evaluasi kelompok kecil, Pada fase ini, media harus diuji dengan 10 sampai 20 siswa (populasi sasaran). Jika kurang dari 10 data yang digunakan, data yang diterima tidak akan terlalu menggambarkan target. Bahkan jika lebih dari 20 buah data yang digunakan, data yang diambil melebihi kebutuhan dan tidak terlalu berguna untuk analisis dalam penilaian kelompok kecil. Siswa yang dipilih pada tahap ini perlu mencerminkan karakteristik  populasi. Sampel yang digunakan harus terdiri dari siswa dengan kecerdasan rendah, kecerdasan sedang, dan kecerdasan tinggi.

Tahapan evaluasi pembelajaran

Pada tahapan ini sepprang Guru melakukan penilaian dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang diberikan dan mengacu pada kemampuan indikator yang akan dicapai pada unit kegiatan yang direncanakan selama periode waktu tertentu. Evaluasi akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak melakukan penilaian khusus, tetapi jika ada kegiatan belajar atau bermain, guru akan menilai semua keterampilan (indikator) siswa yang dicapai sesuai Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Mungkin pembahas kali ini cukup sampai disini, minggu depan kembali dengan tema yang baru.....

Selamat membaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun