Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Alat Permainan Edukatif

25 Oktober 2021   12:58 Diperbarui: 25 Oktober 2021   13:07 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hallo teman teman sobat baca, kembali lagi sama saya annisa roro muzammil yang tiap minggunya membahas tema tentang alat permainan edukatiif. Dan untuk kali ini mimin akan membahasa tentang meningkatkan pengembangan bahsa anak usia dini melalui media alat permainan edukatif.

Sobat baca....

Kalian harus tahu nih permainan juga bias lo mengasah skil Bahasa anak anak kita banyak sekali manfaat dari permainan untuk mengembangan Bahasa. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini.

Kehidupan awal merupakan fase yang paling potensial sebagai landasan bagi semua aspek perkembangan anak. Dimana aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan anak usia dini. Indikator keterampilan berbahasa anak adalah menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Kemampuan berbahasa sejak dini akan menjadi landasan bagi anak untuk berkomunikasi dengan lingkungan dan bersosialisasi. 

Proses perkembangan bahasa pada anak adalah unik. Sehingga harus dikemas dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain selama pembelajaran. Dengan bermain, anak merasa senang dan nyaman dalam proses belajar dan kemudian mengeksplorasi kemampuan bahasa dan pengetahuannya. Alat Permainan Edukatif merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat Permainan Edukatif memungkinkan anak-anak bermain dengan komponen game dan mengembangkan keterampilan bahasa mereka.

Untuk itu dibahas 1 per satu ya sobat reader.... Yang pertaka kalian harus tahu apasih Bahasa itu?

Bahasa merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan karena keterampilan yang lain saling berkaitan. Salah satu hipotesis yang dikemukakan oleh Chomsky adalah bahwa anak-anak dilahirkan dengan struktur linguistik yang memungkinkan mereka memperoleh bahasa dengan sangat cepat pada usia prasekolah. karena kemampuan berbahasa anak tidak dapat berkembang secara maksimal jika tidak ditunjang dengan banyak latihan. Begitu pun Hurlock juga mengatakan bahwasannya "cakupan bahasa adalah pada setiap sarana komunikasi yang menyimbolkan pikiran dan perasaan seseorang untuk disampaikan kepada orang lain".

Pengertian bahasa juga bias kita tahu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai dengan sistem ambang bunyi yang digunkan oleh suatu kelompok masyarakat untuk berinteraksi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri.  Bahasa anak berperan sebagai penerjemah peristiwa melalui simbol-simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi dan berpikir. 

Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif. Hal ini terlihat pada penggunaan bahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan gagasan, masalah, dan menghasilkan konsep pemikiran. Kemampuan berbahasa anak akan terus berkembang seiring dengan perkembangan pengalaman yang terus menerus.

Ada dua kategori   keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbahasa reseptif dan keterampilan berbahasa produktif. Keterampilan berbahasa reseptif adalah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk memahami sesuatu yang diucapkan, baik lisan maupun tulisan. Bahasa reseptif meliputi kegiatan mendengarkan dan membaca.  Keterampilan berbahasa produktif adalah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi baik secara tertulis maupun lisan. Bahasa produktif meliputi kegiatan menulis dan berbicara.

Perkembangan bahasa pada anak berkembang secara konsisten dengan bertambahnya usia. Usia dalam hal ini digunakan sebagai ukuran perkembangan seseorang, misalnya mengapa anak pada usia tertentu belum dapat berbicara dengan lancar. 

Namun perkembangan Bahasa pada anak tentunya berbeda lo bund dengan anak yang lain. Untuk itu kita calon bunda atau bunda bunda dirumah perlu tahu tentang komponen pemerolehan Bahasa anak usia dini diantaranya sebagai berikut:

Perkembangan fonologi (sistem bunyi), pada perkembangan anak memiliki keutuhan dalam bersuara atau ketepatan membunyikan huruf (vokal dan konsonan).

Perkembangan sintaksis (sistem gramatikal/struktur bahasa), di perkembangan tahap ini seorang anak mampu menyusun kata-kata menjadi kalimat yang utuh dan terstuktur.

Perkembangan semantik (sistem makna), pada tahap ini anak telah mampu menyampaikan suatu kalimat dengan makna yang utuh.

Paragmatik (sistem sosial), di tahap perkembangan paragmatik anak telah mampu menerapkan ucapan dalam kehidupan social.

Seorang anak mengembangkan bahasa mereka dengan meniru orang lain. Keterampilan bahasa dasar sejak anak usia dini diperoleh dengan cara berhubungan dengan orang-orang yang sebaya dan dengan orang lain (berbeda umur) di daerah tersebut. Selain itu, anak-anak mengembangkan bahasa mereka melalui kegiatan belajar di sekolah dan melalui saran orang tua di rumah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa anak memperoleh bahasa dari lingkungannya sehari-hari. Perkembangan bahasa membekali anak dengan keterampilan dan pengetahuan bahasa yang berguna dalam kehidupan sosial.

Adapun tahap tahap perkembangan Bahasa menurut Dworetzsky (1997) diantaranya sebagai berikut:

Periode Pralinguistik pada periode ini masa sebelum mengenal bahasa, saat ini bayi mulai tumbuh kembang dengan cara berangsur-angsur kemudian mengembangkan bahasa melalui tahap demi tahap

Periode linguistic Pada tahap ini sudah mulai kelihatan perkembangan bahasanya, anak sudah mampu dalam menggunakaan kata kata yang telah ia dengar.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF GUNA MENINGKATKAN PENGEMBANGAN BAHASA ANAK 

Proses Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini bukan hanya tentang menciptakan insentif dengan melibatkan anak-anak dalam percakapan atau mengajari mereka berbicara. Namun, alat yang harus tersedia untuk anak-anak berupa mainan yang dapat mendukung perkembangan bahasa. Stimulasi atau pembelajaran yang diterapkan melalui kegiatan bermain dengan alat bermain pasti akan jauh lebih berpengaruh. adapun alat permainan guna mengkatkan pengembangan Bahasa anak yakni alat permainan edukatif diantaranya:

Boneka Tangan/ Jari Alat permainan edukatif berupa boneka tangan ini dikembangkan untuk menstimulasi aspek perkembangan bahasa. Pada permainan boneka tangan ini anak dapat melatih kemampuan bahasa anak dengan melakukan dialog yang dilakukan oleh peraga. Melalui dialog ini, anak dapat memperoleh pengetahuan berupa kosakata baru.

Flashcard atau kartu huruf (a,i,u,e,o) alat permainan jenis ini  yang dilengkapi dengan gambar benda, hewan, atau tumbuhan dapat mempengaruhi dan merangsang perkembangan otak anak dalam memahami huruf, jadi dia bias mengembangakan Bahasa dan mengenal huruf.

Big Book alat permainan ini merupakan buku cerita dengan ukuran besar yang digunakan untuk membantu anak fokus pada gambar dan teks. Pada permainan ini Orang tua atau guru akan menampilkan teks bacaan dan gambar yang terdapat dalam buku dengan menunjuk setiap kata yang dibaca saat membacakan cerita. Umumnya ukuran buku besar adalah A3 atau A2. Melalui media buku besar, orang tua atau guru dapat mengajarkan anak huruf, kata, dan simbol kalimat dengan benar. Biarkan anak belajar melafalkan dengan benar dan memahami intonasi dan ekspresi tertentu.

Mungkin cukup penjelasan dari saya tentang pengembangan Bahasa terhadap alat permainan edukatif ini. Sampai jumpa minggu depan dengan judul yang baru namun tema tetap sama yaitu alat permainan edukatif.

Selamat membaca.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun