Tahap sensori motor ini terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). Menurut piaget masa ini sangat penting  bagi konstruksi perkembangan pemikiran sebagai landasan  pengembangan kecerdasannya. Pemikiran anak praktis dan sejalan dengan apa yang dilakukannya.
2. Tahap Pra operasional
Pada tahap ini anak terjadi pada usia 2-7 tahun. Â Pada fase ini, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensorik dan tindakan fisik.
3. Tahap operasional konkrit
Tahap operasinal konkrit ini terjadi pada anak biasanya umur 7-11 tahun. Di tahap ini anak sudah bisa berfikir secara logis dan biasanya ditandai dengan pemikirannya sudah bersifat rasional. Dan pada tingkat operasional konkret, anak secara mental dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan secara fisik, dan mereka dapat membatalkan operasi tertentu tersebut.
4. Tahap operasional formal
Pada tahap ini biasanya terjadi skitar anak usia 11 hingga dewasa, tahap ini juga sering disebut dengan masa remaja. Ketika remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir abstrak dengan memanipulasi ide-ide dalam pikiran mereka tanpa mengandalkan manipulasi tertentu. Seorang remaja dapat melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan argumen abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
Dari pemaparan tahap tahap perkembangan kognitif diatas para bunda bunda dirumah sudah siap tentang bermain guna meningkatkan pengembangan kognitif anak usia dini? Solusinya bisa dengan menggunakan alat permainan edukatif.
Alat permainan edukatif menurut Direktorat PAUD, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif merupakan sarana bermain yang mengandung nilai edukatif serta bisa mengembangkan aspek perkembangan anak. alat permaian edukatif (APE) bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian dan kecerdasan anak.
Alat permainan edukatif juga dapat membantu pertumbuhan aspek fisik anak.
Dalam proses pembelajaran, anak menggunakan alat permainan tersebut sebagai alat peraga yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan melakukan aktivitas yang didukung dengan penggunaan alat permainan edukatif.Â