Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teman Sebaya Itu Perlu

12 April 2020   22:29 Diperbarui: 12 April 2020   22:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pernah gak sih ngalamin yang namanya ejek ejekan olok olokan waktu keci, kemudian main tak tau waktu hingga baju seragammu putih  itu seperti kopi susu.  Kamu bermain kesaana kemari tanpa arah. Dan sampai rumah hari sudah mulai petang. Sebentar...

Kalian disitu main sama teman kan tentunya , teman masa kecil anda, dimana saat kalian mempunyai fikiran seperti ini diapun sama. Nah... sya akan mengulas sedikit teentang itu.

Tau gak apa sih teman sebaya?

"teman yang seumuran dengan kita"

Lantas kalian pernah gak bergaul atau bermain dengan anak yang itu diatas kalian umurnya?

"heeem......heheheh"

Nah saya akan menjelaskan teman sebaya. Apa sih yang dimaksud dari teman sebaya tersebut?

Menurut Havighust, teman sebaya adalah sekelompok orang yang kurang lebih berusia sama dimana kelompok ini berfikir dan bertindak secara bersama-sama.

Dacey, Travers, & Fiore (2009) juga berpendapat bahwa teman sebaya merupakan kumpulan anak yang memiliki usia yang sama dengan rentang usia antara satu anak dengan anak lainya adalah 12 bulan.

Sementara Hurlock (1978) menjelaskan bahwa penerimaan sosial berarti seseorang dipilih sebagai teman untuk melakukan aktivitas dalam kelompok. Penerimaan sosial ini menjadi ukuran keberhasilan anak dalam menjalankan fungsi sosial serta menunjukan tingkat kesukaan orang lain terhadap diri anak.

The main point ,teman sebaya sangat dibutuhkan untuk berlangsungnya perkembangan besosialisasi, kematangan emosi, melatih komunikasi, memperkaya pengalaman, belajar hal baru, dan bisa menyampaikan apa yang mereka inginkan. Saat mereka sudah dewasa, mereka akan mudah mendapatkan sahabat yang siap menjadi teman akrabnya, menemaninya di saat sulit dan senang, dan sama-sama mendukung untuk kebaikan mereka.

Dengan teman sebaya, anak akan mempelajari pola perilaku yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi sosial. Anak yang bisa menyesuaikan diri dengan baik, biasanya akan mudah mendapatkan teman. Berbeda dengan anak yang tidak mampu menyesuaikan diri atau yang memiliki penyesuaian diri yang buruk.

Efek yang baik yang di berikan oleh teman sebaya tentang perkembangan sosial dan emosi anak. Hubungan sosial anak sanagat dipengaruhi oleh peranan dari teman sebayanya. 

Belum semua anak bisa bersisoalisasi dan mampu menyesuiaikan diri sendiri dengan baik. Ada tipe anak yang pendiam dan kurang percaya diri, jadi anak tersebut memilih untuk menyendiri. 

Tapi, anak yang pendiam dan kurang percaya diri akan lebih terbuka, saat temannya yang lain mengajaknya untuk bermaiin bersama. Sehingga anak yang pendiam tersebut akan lebih ceria dan mampu untuk menyesuaikan diri berkat support dari teman teman yang ada di sekitarnya. Begitupun kepada anak anak yang takut dengan gurunya , maka si anak tersebut menjadi berani jika diperi support dari teman sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun