Saat ini, mayoritas masyarakat yang berkunjung untuk bersantai di tepi danau buatan. Melihat fenomena ini, dilakukan wawancara singkat kepada pengunjung mengenai aktivitas yang mereka lakukan saat berkunjung ke Watu Gambir. Dengan memahami aktivitas yang terjadi, masyarakat diharapkan dapat merasa terkait dengan desain kawasan wisata yang dibuat.
Kerjasama Antar Mahasiswa dan Praktisi Merencanakan Konsep Desa Wisata
Setelah memahami dan menganalisa potensi serta budaya setempat, peserta inkubasi dibagi kedalam beberapa tim yang masing-masing secara rata terdiri dari bidang arsitektur dan desain interior. Dilakukan berbagai proses mulai dari brainstorming hingga merancang master plan yang merupakan keluaran dari proyek ini. Dalam prosesnya, masing-masing tim didampingi oleh dua orang praktisi (arsitektur dan desain interior). Hal ini di dilakukan supaya peserta mampu menghasilkan keluaran desain yang layak untuk dibangun.
Sebagai penutup rangkaian inkubasi, peserta melakukan sebuah lokakarya, dimana mahasiswa dan masyarakat saling berinteraksi terkait perencanaan desa ke depan sebagai desa wisata perfilman. Peserta memaparkan hasil dari proses perencanaan selama kurang lebih satu bulan lamanya sebagai bentuk tanggung jawab kepada warga setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H