P2M) merupakan kegiatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat. Pada 10 November 2024, mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia UPI melaksanakan P2M di SDN Sagalaherang IV. Pengabdian kepada Masyarakat (
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang (Himade) UPI dengan Himpunan Mahasiswa Departemen Sastra Jepang Universitas Padjadjaran (Unpad). Dengan tema "Mengenalkan Kedamaian Melalui Mempelajari Kebudayaan", yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang sekaligus menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa SD.
Kegiatan P2M yang Beragam dan Interaktif
Kegiatan dimulai dengan penyambutan hangat dari siswa-siswi SDN Sagalaherang IV. Para murid menampilkan berbagai pertunjukan seni daerah, seperti sisingaan, tari jaipongan, dan paduan suara.Â
Setelah itu, kegiatan inti dimulai, yakni memperkenalkan budaya Jepang melalui beberapa kegiatan, seperti Nihon no Asobi (permainan tradisional Jepang), Ehon Yomikikase (membacakan cerita bergambar yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia), dan pembagian makan siang berupa kari khas Jepang.
Di divisi Nihon no Asobi, beberapa permainan tradisional Jepang yang dikenalkan antara lain:
Daruma, permainan seperti Red Light Green Light
Origami, seni melipat kertas
Kingyosukui, permainan menangkap ikan menggunakan jaring kertas. Di jepang biasanya suka ada saat festival-festivalÂ
Jankenpon, permainan suit Jepang
Karuta, permainan kartu bergambar yang melatih daya ingat.
Respon dari siswa-siswi sangat antusias dan penuh semangat. Banyak di antara mereka yang merasa tertarik dengan permainan-permainan baru tersebut.
Peran Mahasiswa dalam Suksesnya Kegiatan
Sebagai Koordinator Divisi Nihon no Asobi, saya bertanggung jawab memastikan setiap permainan berjalan lancar. Sebelum kegiatan, saya menyiapkan teknis permainan, memeriksa kelengkapan barang, serta membagi anggota menjadi penanggung jawab di masing-masing permainan.Â
Selain itu, saya juga menjadi penanggung jawab untuk permainan Origami. Saya memilih bentuk-bentuk lipatan yang sederhana tapi berkesan untuk mereka. Di hari pelaksanaan, saya memimpin proses pembuatan origami di kelas, memastikan siswa dapat mengikuti langkah-langkah dengan baik.
Pengalaman Berharga bersama Anak-anak
Bagi saya, kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam. Momen ketika mereka berhasil menyelesaikan lipatan origami dengan senyum bangga adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Keceriaan mereka memberikan energi positif dan pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran serta cara berkomunikasi dengan anak-anak.
Apresiasi dari Peserta dan Tuan Rumah
Kegiatan ini juga melibatkan Kojima Nao, seorang mahasiswa S2 asal Jepang yang turut berpartisipasi. "Saya pertama kali mengikuti kegiatan P2M seperti ini," ucapnya. Sementara itu, Kepala SDN Sagalaherang IV, Nita Rosyana, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan P2M di sekolahnya, "Anak-anak sangat senang dan antusias selama berkegiatan. Semoga mereka bisa termotivasi untuk terus belajar agar dapat mengikuti jejak kakak-kakak mahasiswanya."
Penutup
P2M ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berbagi ilmu dalam mengenalkan budaya Jepang kepada generasi muda. Selain memberikan manfaat edukasi, kegiatan ini juga menguatkan hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H