Mohon tunggu...
Annisa Mela Sakti
Annisa Mela Sakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Annisa Mela Sakti adalah seorang Mahasiswi Hukum Keluarga Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesalingan dalam Rumah Tangga

16 Mei 2023   08:45 Diperbarui: 16 Mei 2023   08:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berumah tangga adalah sebuah tujuan bagi hampir seluruh umat manusia di muka bumi ini. Tak jarang, dikala umur memasuki remaja akhir, orang-orang sering membicarakan perihal rumah tangga.
Rumah tangga, bagaikan impian indah bagi yang belum terjun kedalamnya namun bisa menjadi neraka dunia bagi ia yang berumah tangga dengan orang yang tidak tepat dan menjalankan tidak berdasarkan hukum agama dan hukum dunia.
Dalam berumah tangga tentunya, manusia menginginkan rumah tangga yang terbaik sebagaimana yang diidam-idamkan. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari tata cara berumah tangga yang baik.
Tak jarang suami istri mengikuti kajian parenting agar bisa menjadi orang tua yang baik bagi anaknya, mendidik anak menjadi sholeh dan sholehah. Mempelajari ilmu pengetahuan seputar mubadalah juga merupakan bagian penting agar memperoleh rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.
Selama ini tak jarang budaya patriaki merebak dikalangan masyarakat. Pria identik sebagai pencari nafkah patut dilayani dengan sepenuh jiwa, dan terkadang lupa bahwa wanita juga makhluk yang perlu dilayani. Bisa dipoligami terkadang menjadi tolak ukur wanita sholihah bagi laki-laki hingga lupa mempelajari konsep sholeh bagi laki laki padahal laki-laki juga bisa menjadi tidak sholeh dan bomerang bagi rumah tangganya.
Mubadalah ini mengajarkan konsep "saling dalam rumah tangga". Suami istri saling menjaga keutuhan rumah tangga. Suami istri saling berkerja sama untuk menjalankan kewajiban rumah tangga.
Ketika perempuan menjadi wanita karir tentunya ia dituntut untuk tidak melupakan peran sebagai istri dan ibu. Begitu pula pria, harus mengingat perannya sebagai suami dan ayah. Jika hal ini sudah berjalan dengan baik maka konsep keluarga sakinah mawaddah warahmah tentunya semakin mudah untuk didapatkan.
Keluarga yang baik  adalah madrasah terbaik bagi anak sebagai generasi emas pembangunan bangga di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun