Mohon tunggu...
Annisa Mela Sakti
Annisa Mela Sakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Annisa Mela Sakti adalah seorang Mahasiswi Hukum Keluarga Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersabar di Tengah Kemajuan Zaman

27 Mei 2022   10:40 Diperbarui: 27 Mei 2022   11:17 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir zaman saat ini, terlihat jelas kemaksiatan menyebar secara mudah  terkhusus dikalangan muda-mudi. Segala kebathilan, kemungkaran, dan berbagai fitnah, syubhat, bahkan keraguan hingga berpaling dari kebenaran ajaran  agama Islam yang pada akhirnya membuat manusia condong cinta akan dunia serta menutup mata dan hati akan kehidupan akhirat yang kekal abadi, misalnya perempuan berpakaian sebagaimana ajaran Islam dikatakan identik dengan teroris, seseorang yang menasehati saudara/inya akan pentingnya menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah disebut sebagai manusia yang  terlalu ikut campur akan hidup orang lain, bercampurnya kaum perempuan dan laki-laki yang melewati batas yang tak sesuai ajaran Islam hingga  timbul fitnah kini dianggap biasa saja bahkan yang masih hangat diperbincangkan yakni mentoleransi kalangan LGBT dengan alasan open minded dan menerima perbedaan. 

Tak bisa dipungkiri ajaran Islam sekarang  seolah asing dikalangan umatnya sendiri. Sabar untuk senantiasa berada dalam kebenaran sebagaimana ajaran Islam bukanlah sebuah hal yang mudah, sebagaimana sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ

Artinya: “Akan datang suatu masa, di mana orang yang bersabar (berpegang teguh) pada agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api” (HR. At-Tirmidzi no. 2260, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 8002).

Perlu diingat, bahwasanya kita dianjurkan untuk senantiasa istiqomah dalam menjalankan  amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagaimana Nabi Yusuf yang memilih tidak berzina karena ketaqwaannya kepada Allah.

Adapun sabar yang selanjutnya adalah sabar terhadap takdir Allah yang tidak menyenangkan.  Terdapat  perbedaan manusia dalam  menerima takdir yang diberikan oleh Allah. 

Pertama, golongan yang sabar dalam menerima takdir yang diberikan Allah dan yang kedua, golongan yang tidak bisa menerima takdir tersebut dengan baik, golongan ini cenderung berburuk sangka kepada Allah. 

Segala ujian maupun cobaan yang menimpa manusia tentunya sudah atas kehendak Allah. Jika kita bersabar, maka Allah akan memberikan ganjaran yang mulia bahkan Allah juga akan membantu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi hambanya salah satunya adalah ketika hambanya berdo’a.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang ditusuk oleh duri atau lebih dari itu, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya." (HR. Bukhari).

Sabar ditengah kemajuan zaman dan di masa akhir zaman  yang penuh kebathilan ini  serta menahan diri untuk selalu berada dijalan kebenaran memang butuh perjuangan yang besar. 

Banyak sekali berbagai macam trend yang beredar di sosial media  justru semakin menjerumuskan manusia ke ladang kemaksiatan. Kebodohan serta taklid buta menjadi salah satu penyebab penyimpangan dari jalan yang lurus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun