Mohon tunggu...
Annisa Mega Trimardhika
Annisa Mega Trimardhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". - Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Komunikasi Hybrid di Era Pandemi

23 Desember 2021   21:32 Diperbarui: 23 Desember 2021   21:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Youth Communication Day 2021 kali ini mengangkat tema Communication Challenges in the Age of Hybrid. Dalam opening acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara, salah satunya merupakan pembicara dari Filipina yaitu Prof. Estrella Arroyo, Ed.D. Beliau membawakan sebuah materi mengenai Komunikasi Hybrid, materi ini tentunya sangat berkaitan keadaan pandemi yang saat ini sedang kita rasakan.

Dalam dunia perkantoran, evolusi komunikasi hybrid harus cepat untuk memenuhi kebutuhan dunia pasca-Covid-19 modern. Cara komunikasi baru ini memungkinkan karyawan untuk memilih untuk bekerja dari kantor atau bekerja dari rumah.

 Model hibrida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

Hibrida statis, yaitu ketika satu tim memiliki lokasi kerja tetap, baik di kantor maupun di rumah

Hibrida dinamis, yaitu ketika karyawan memutuskan dari mana mereka bekerja, di kantor atau dari jarak jauh.

Hibrida tersinkronisasi, yaitu anggota tim bekerja dari jarak jauh dan di kantor, tetapi mereka datang ke kantor pada saat yang bersamaan

Digital default, yaitu pekerja dapat bekerja dari manapun mereka mau tanpa ekspektasi apapun. Kadang-kadang, model ini disebut "model jarak jauh-pertama."

Terdistribusi sepenuhnya - model ini disebut sebagai remot sepenuhnya

Dalam hal ini, para pekerja dapat memilih model hibrida yang sesuai tergantung kebutuhan spesifik perusahaan. Karena tidak semua bisnis tidak memiliki komponen yang sama, pilihan model kerja hybrid tidak sama. Yang paling bermanfaat bagi sifat pekerjaan harus menjadi pertimbangan utama.

Mode komunikasi hybrid dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Synchronous dan juga Asynchronous. Synchronous dimaksudkan untuk memberikan tanggapan dengan segera. Contoh komunikasi sinkron yaitu percakapan tatap muka, panggilan telepon, konferensi video dan juga pesan instan. Komunikasi sinkron tentunya dapat membantu tim jarak jauh yang jarang bertemu langsung untuk membangun kepercayaan dan keintiman suatu pekerjaan. Sedangkan komunikasi Asynchronous biasanya tidak terjadi secara real-time karena adanya penundaan waktu antara penyampaian informasi dan penerimaan informasi.

 Ketika kita menggunakan Komunikasi hybrid, maka kita akan  mendapatkan keuntungan seperti peningkatan produktivitas, lebih fleksibel, selain itu komunikasi hybrid pun dapat meningkatkan kolaborasi, hal ini karena komunikasi internal dapat mempengaruhi efisiensi pemain tim saat mengerjakan sebuah proyek. Bahkan ketika para anggota belum bertemu satu sama lain, mereka menjadi lebih nyaman untuk berkolaborasi. Tim yang tersebar memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan karena komunikasi hybrid memastikan kolaborasi yang tepat waktu.

Namun, di sisi lain untuk kita dapat melakukan komunikasi hybrid yang efektif pun tentunya memiliki beberapa kekurangan atau hambatan, seperti :

Hilangnya kantor fisik

Bias karyawan yang tidak disadari

Dilusi budaya perusahaan

Tempat kerja yang tertutup

Kurangnya transparansi

Kesejahteraan karyawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun