Lombok Barat (10 Desember 2021), Mahasiswa Prodi (Program Studi) Pendidikan  Sosiologi Semester 5 UNU NTB (Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat) Melaksanakan Pembukaan Penelitian di Desa Senggigi, Kec. Batu Layar, Kab. Lombok Barat NTB.
Pembukaan Penelitian  ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Senggigi pada Hari Jum'at, 10 Desember 2021 dan mengambil tema "Patologi Sosial dan Penanggulangannya".
Penelitian ini digagas oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Patologi Sosial, Bapak Andi Mulyan, S.S., M.Pd. dan memberangkatkan 32 Mahasiswa Semester 5 Program Studi Pendidikan Sosiologi, yang terdiri dari 15 Mahasiswi dan 17 Mahasiswa.
Pembukaan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Senggigi, Bapak Mastur, SE. Dan juga Kepala Dusun-dusun yang ada di desa Senggigi, serta Perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa Senggigi.
Acara ini dibuka dengan Lantunan ayat suci Al-Quran dari saudari Muslimah Ima, salah satu mahasiswi Pendidikan Sosiologi
Dalam Sambutannya, Bapak Andi Mulyan, S.S., M.Pd. menyampaikan bahwa penelitian ini merupakan arena untuk menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di dalam kelas. Ia juga menyampaikan bahwa penelitian dalam program studi pendidikan Sosiologi rutin dilakukan setiap akhir semester menjelang UAS.
"Patologi Sosial Itu adalah Penyakit Sosial. Saya membawa mereka penelitian untuk menerapkan teori-teori dan pembelajaran yang telah dipelajari di kelas." Ujar Pak Andi.
Penelitian ini juga merupakan  salah satu arena untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Kedua, yaitu Penelitian dan Pengembangan.
Selanjutnya, Bapak Mastur, S.E. menyampaikan Bahwa di Desa Senggigi terdapat empat dusun yaitu Dusun Senggigi, Dusun Kerandangan, Dusun Mangsit, dan Dusun Loco.
Beliau mengutarakan bahwa Sebagian besar penduduk desa Senggigi bermata pencaharian di sektor pariwisata. Namun, semenjak pandemi Covid-19 menerjang, Banyak penduduk yang kehilangan mata pencaharian. Sehingga angka kemiskinan  di desa Senggigi meningkat.
"(Hasil Penelitian nanti) ini akan menjadi bahan evaluasi kita nnti di desa Senggigi. Â Itu akan menjadi acuan resume kita untuk membangun desa Senggigi itu ke depan." Ucap Beliau.
Setelah acara pembukaan ditutup dengan do'a, dilanjutkan dengan Dialog dan Diskusi bersama kepala desa, kepala Dusun, dan Badan Permusyawaratan Desa agar para mahasiswa memiliki gambaran bagaimana teknis yang akan dilakukan dan memiliki gambaran mengenai tiap tema yang telah ditentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H