Mohon tunggu...
Annisa Maratusolekhah
Annisa Maratusolekhah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Be The Good Cause God Loves Goodness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Analisis pada Novel Harry Potter and The Philosoper's Stone Karya J.K. Rowling

20 Januari 2022   11:16 Diperbarui: 20 Januari 2022   11:21 5868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Buku tersebut menceritakan kisah Harry Potter, seorang yatim piatu yang tinggal bersama Paman Vernon, Bibi Petunia dan Dudley Dursley.  Pada ulang tahun Harry yang ke-11, seorang raksasa bernama Hagrid datang kepadanya dan memberitahunya bahwa Harry adalah seorang penyihir dan telah diterima di Sekolah Sihir dan Sihir Hogwarts.  

Dia juga menjelaskan kepada anak-anak masa lalu Harry, bahwa orang tuanya adalah penyihir yang dibunuh oleh penyihir jahat Voldemort, dan bahwa luka di dahi Harry adalah pekerjaan Voldemort.  Di Hogwarts, tempat semua siswa berkumpul, Harry berada di Perkemahan Gryffindor bersama dua sahabatnya, Hermione dan Ron.  

Harry juga memiliki musuh bernama Draco Malfoy di Kastil Slytherin.  Singkatnya, Harry mengetahui bahwa suatu hari di Hogwarts, seseorang mencoba mencuri Batu Bertuah.  Batu dapat mengubah logam menjadi emas dan hidup selamanya.  

Harry, Ron, dan Hermione khawatir ketika mereka mengetahui bahwa Voldemort akan mencuri Batu Bertuah.  Pada akhirnya, Harry melawan Voldemort sampai dia pingsan.  Dia terbangun di rumah sakit dan melihat bahwa Dumbledore telah menyelamatkannya.  Batu itu hancur dan Voldemort berhasil melarikan diri.

Dalam jenis penelitian ini, Peneliti memakai metode penelitian naratif kualitatif yg serius dalam analisis novel.  Moleong (2005) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami peristiwa-peristiwa subjek penelitian, seperti perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain.  Selain itu, para peneliti menggunakan studi analisis data untuk mengidentifikasi dan menganalisis gambar dalam novel.

Dalam penelitian ini, asal data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.Informasi kasar ialah informasi yang diperoleh secara langsung oleh seorang peneliti sebagai seorang novelis.  Berbeda dengan informasi sekunder yang diperoleh dari sumber yang tersedia, seperti informasi dari diskusi artistik.

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan berdasarkan konsentrasi membaca, dan peneliti berulang kali membaca ulang data untuk mempelajari detail pesan novel.  Menurut Tampubolon (2016), dalam metode membaca intensif ini terjadi pembacaan yang cermat.

Temuan dan Diskusi

Cerita yang disajikan dalam novel ini dianggap tidak rasional, namun asyik untuk dibaca, sehingga pembaca berhenti mengikuti jalan cerita.  Penulis J.K Rowling, termasuk para penulis ini, menarik.  Novel ini berkisah tentang masalah supernatural, kritik sosial, dan persahabatan yang dihadapi Harry Potter sebagai protagonis cerita, yang menarik tanpa mempengaruhi minat cerita.  

Seperti halnya persahabatan Harry Potter dengan teman-temannya Ronald Weasley dan Hermione Granger, pembaca bisa meniru sifat mereka.  Di dalamnya juga terdapat pesan-pesan persahabatan spiritual dan solidaritas yang dituangkan dalam cerita fantasi, sehingga terlihat menarik. 

Persahabatan mereka menjauhkan pembaca dari sifat dan keberanian heroik mereka, mengubah mereka menjadi panutan.  Mereka selalu bekerja sama dan melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan siswa lain.  Sebagai penulis novel ini, J.K. Rowling sangat pandai menyusun cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun