Meskipun lahan basah sering dikeringkan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, praktik ini harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa menyebabkan kerusakan ekosistem lahan basah. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, lahan basah yang sudah terdegradasi bisa dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Adapun manfaatnya digunakan untuk memproduksi minyak sawit, yang digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan biodiesel.Â
Tanaman karet juga dapat dibudidayakan di lahan basah, terutama di lahan gambut setelah melalui proses pengeringan dan penataan lahan. Namun, seperti halnya dengan kelapa sawit, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sangat penting. Â Sumber utama bahan baku karet alami yang digunakan dalam berbagai industri.Â
Pemeliharaan tanaman karet di lahan basah membutuhkan pengelolaan yang intensif, termasuk pengawasan sistem drainase dan perlakuan khusus terhadap tanah untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh kelembapan berlebih. Pemangkasan dan pengendalian gulma juga menjadi penting untuk menjaga kesehatan tanaman. Â Budidaya karet di lahan basah dapat memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Getah karet yang dihasilkan digunakan untuk berbagai industri, seperti pembuatan ban, alat medis, dan produk karet lainnya, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.Â
- Hubungan Lahan Basah dengan Pemanfaatan:
Lahan basah memberikan berbagai keuntungan ekologis seperti penyediaan air, penyimpanan karbon, dan habitat untuk berbagai spesies. Pemanfaatan lahan basah dalam pertanian dan perikanan memberikan peluang besar untuk produksi pangan dan ekonomi, namun harus dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan. Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa lahan basah tetap produktif tanpa merusak ekosistem alaminya, menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan konservasi lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H