Mohon tunggu...
Annisa Mailani Putri
Annisa Mailani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode WTP dan WTA Terkait Korban Bencana Alam

20 Desember 2023   21:54 Diperbarui: 20 Desember 2023   22:25 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Pendahuluan 

Valuasi ekonomi bertujuan untuk memberikan nilai ekonomi kepada sumberdaya yang digunakan sesuai dengan nilai yang nyata dari sudut pandang masyarakat. Dengan demikian dalam melakukan valuasi ekonomi perlu diketahui sejauh mana adanya bias antara harga yang terjadi dengan nilai riil yang seharusnya ditetapkan dari sumberdaya yang digunakan tersebut. Tujuan utama dari valuasi ekonomi barang-barang dan jasa lingkungan (environmental goods and services) adalah agar dapat menempatkan lingkungan sebagai komponen integral dari setiap ekonomi (Thampapillai, 1993).

Menurut Pearce dan Turner (1991) menilai jasa-jasa lingkungan pada dasarnya dinilai berdasarkan"willingness to pay" (WTP) dan "willingnes to accept (WTA). Willingness to pay dapat diartikan sebagai berapa besar orang mau membayar untuk memperbaiki lingkungan yang rusak (kesediaan konsumen untuk membayar), sedangkan willingness to accept adalah berapa besar orang mau dibayar untuk mencegah kerusakan lingkungan (kesediaan produsen menerima kompensasi) dengan adanya kemunduran kualitas lingkungan. Kesediaan membayar atau kesediaan menerima merefleksikan preferensi individu, kesediaan membayar dan kesediaan menerima adalah parameter dalam penilaian ekonomi (Pearce dan Moran, 1994).

Selanjutnya menurut Pearce dan Turner (1991), terdapat empat pendekatan dalam penggunaan WTP dan WTA yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh informasi dari masyarakat , yaitu:

  • WTP to secure a benefit, menunjukkan berapa nilai yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk memperbaiki kualitas lingkungan.
  • WTA to forego a benefit, menunjukkan berapa besar nilai kerugian yang bisa diterima jika diadakan perbaikan lingkungan.
  • WTP to prevent a loss, menunjukkan upaya pencegahan, penduduk diberi gambaran tentang kerugian yang dapat terjadi akibat lingkungan yang kotor.
  • WTA to tolerate a loss menunjukkan nilai kerugian yang dapat dicegah.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanahlongsor.

Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Sedangkan untuk bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan terror.

Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dalam pengembangan strategi mitigasi bencana dan alokasi sumber daya. Hasil valuasi ekonomi ini dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan investasi pemerintah dan pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di masa depan. Sebagai hasilnya, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dan meminimalkan kerugian ekonomi yang terkait dengan bencana alam.

  • Hasil Pembahasan

Perhitungan valuasi ekonomi menggunakan metode Willingness to Pay (WTP) dan Willingness to Accept (WTA) terhadap korban bencana alam melibatkan estimasi nilai moneter dari kehilangan yang dialami atau risiko yang dihadapi oleh individu atau masyarakat. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan perhitungan valuasi ekonomi menggunakan kedua metode tersebut.

  • Willingness to Pay (WTP): 
  • Pengumpulan Data: Dapatkan data hasil survei atau wawancara yang mengukur sejauh mana individu bersedia membayar untuk mengurangi risiko atau mendapatkan manfaat perlindungan tambahan terhadap bencana alam.

WTP Responden 1 = 100.000 ribu

WTP Responden 2 = 50.000 ribu

WTP Responden 3 = 75.000 ribu

  • Analisis Data: - Hitung rata-rata dan deviasi standar dari jumlah uang yang diungkapkan sebagai WTP.

Rata-rata= (100.000 + 50.000 + 75.000)/3 = 175.000 ribu

  • Valuasi Total: - Multiplikasikan rata-rata WTP dengan jumlah populasi yang terkena dampak bencana alam untuk mendapatkan valuasi total.

Terdapat 3 responden yang disurvei tentang nilai WTA mereka yang terkena korban bencana banjir. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata nilai WTA dari 3 responden tersebut adalah sebesar Rp 175.000 ribu.

  • Willingness to Accept (WTA): 
  • Pengumpulan Data: - Dapatkan data hasil survei atau wawancara yang mengukur sejauh mana individu bersedia menerima kompensasi finansial untuk menghadapi risiko kehilangan akibat bencana alam.

WTA Responden 1 = 20.000.000 Juta

WTA Responden 2 = 10.000.000 Juta

WTA Responden 3 = 15.000.000 Juta

  • Analisis Data: - Hitung rata-rata dan deviasi standar dari jumlah uang yang diungkapkan sebagai WTA.

Rata-rata (20 jt + 10 jt + 15 jt)/3 = 15 juta

  • Valuasi Total: - Multiplikasikan rata-rata WTA dengan jumlah populasi yang terkena dampak bencana alam untuk mendapatkan valuasi total.

Terdapat 3 responden yang disurvei tentang nilai WTA mereka yang terkena korban bencana banjir. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata nilai WTA dari 3 responden tersebut adalah sebesar Rp 15 juta.

  • Perbandingan WTP dan WTA:

Dari perhitungan WTP diatas menjadi pengukur seberapa banyak orang bersedia membayar untuk mengurangi risiko atau dampak bencana dari hasil Rata rata jumlah uang yang diinginkan oleh responden yaitu 175.000 ribu. Sedangkan untuk Rata rata jumlah kompensasi yang diinginkan oleh responden yaitu sebesar 15.000.000 juta yang berarti WTA mengukur seberapa besar kompensasi yang orang terima untuk bersedia menerima risiko atau dampak bencana. Metode ini dapat membantu pembuat kebijakan untuk mengukur nilai ekonomi dari upaya mitigasi atau penanggulangan bencana.

  • Kesimpulan 

Perlu diingat bahwa hasil ini memberikan gambaran tentang sejauh mana masyarakat bersedia membayar atau menerima kompensasi untuk menghadapi risiko atau dampak bencana. Metode ini dapat membantu pembuat kebijakan untuk mengukur nilai ekonomi dari upaya mitigasi atau penanggulangan bencana. WTP mengukur seberapa banyak orang bersedia membayar untuk mengurangi risiko atau dampak bencana. Dalam konteks ini, WTP dapat dihitung dengan menggunakan data hasil kuesioner, di mana responden memberikan jumlah uang yang mereka bersedia bayar. Sedangkan, WTA mengukur seberapa besar kompensasi yang orang terima untuk bersedia menerima risiko atau dampak bencana. Dalam situasi ini, WTA dapat dihitung berdasarkan hasil kuesioner, di mana responden memberikan jumlah uang yang diharapkan sebagai kompensasi untuk bersedia menghadapi risiko bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun