Mohon tunggu...
Annisa Lutfiana
Annisa Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru yang mempunyanyi tekad besar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dari Covid-19 hingga DBD: Bagaimana Epidemiologi Membantu Kita di Masa Krisis Kesehatan

4 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epidemiologi: Ilmu Penting di Balik Pengendalian Penyakit

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana penyakit menyebar di masyarakat, siapa saja yang rentan terkena, dan bagaimana cara mencegah atau mengendalikannya. Ilmu ini sangat penting karena memberikan dasar untuk berbagai keputusan kesehatan yang kita jalani sehari-hari. Dalam krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19 dan wabah demam berdarah dengue (DBD), epidemiologi menjadi kunci untuk melindungi masyarakat.

COVID-19: Bagaimana Epidemiologi Membantu Dunia

Pandemi COVID-19 adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar di abad ini. Saat virus ini mulai menyebar, para ahli epidemiologi segera mengumpulkan data tentang penyebarannya. Mereka meneliti pola infeksi: siapa yang paling rentan (seperti lansia dan orang dengan penyakit kronis), di mana virus menyebar paling cepat, dan kapan puncak kasus terjadi.

Dari data ini, berbagai langkah diambil, seperti pembatasan sosial, penerapan protokol kesehatan, dan pemberian vaksin. Epidemiologi juga membantu mengevaluasi kebijakan tersebut. Misalnya, apakah penggunaan masker efektif? Berapa banyak orang yang perlu divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus? Jawaban-jawaban ini berasal dari penelitian epidemiologi.

DBD: Ancaman yang Tak Kalah Serius

Di Indonesia, DBD menjadi masalah yang muncul setiap tahun, terutama saat musim hujan. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani. Epidemiologi membantu dalam memantau kasus DBD, menentukan daerah berisiko tinggi, dan menyusun strategi pengendalian nyamuk, seperti fogging dan pemberantasan sarang nyamuk.

Namun, selama pandemi COVID-19, upaya pengendalian DBD sempat terganggu. Banyak tenaga kesehatan yang seharusnya menangani DBD teralihkan untuk menangani kasus COVID-19. Akibatnya, kasus DBD meningkat di beberapa daerah. Situasi ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam menangani berbagai krisis kesehatan secara bersamaan.

Mengapa Epidemiologi Penting untuk Kita Semua?

Ilmu epidemiologi bukan hanya untuk para dokter atau ahli kesehatan. Data dan temuan dari epidemiologi berdampak langsung pada kehidupan kita. Misalnya, keputusan untuk melaksanakan vaksinasi massal, kampanye penggunaan masker, atau edukasi tentang kebersihan lingkungan berasal dari hasil penelitian epidemiologi. Dengan memahami pola penyakit, pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama melindungi diri dari ancaman penyakit.


Apa yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat?
Kita semua memiliki peran dalam mendukung upaya epidemiologi, seperti:

  1. Melaporkan Penyakit: Jika kita atau orang di sekitar kita sakit dengan gejala tertentu, melaporkannya ke fasilitas kesehatan membantu surveilans epidemiologi.
  1. Menerapkan Kebiasaan Sehat: Rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengikuti protokol kesehatan adalah cara kita berkontribusi dalam mencegah penyebaran penyakit.
  1. Mendukung Upaya Pencegahan Penyakit: Ikut serta dalam program vaksinasi dan menjaga lingkungan tetap bersih adalah bentuk dukungan kita terhadap kesehatan masyarakat.

Belajar dari Krisis untuk Masa Depan

Krisis kesehatan seperti COVID-19 dan DBD mengingatkan kita tentang pentingnya epidemiologi dalam melindungi masyarakat. Dengan data yang akurat dan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita dapat menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa depan. Selain itu, perubahan iklim yang memengaruhi pola penyakit juga menuntut pendekatan epidemiologi yang terus berkembang dan inovatif.

Epidemiologi adalah "mata" yang membantu kita melihat penyakit sebelum menyebar luas. Ilmu ini bukan hanya sekadar angka dan data, tetapi juga dasar dari langkah-langkah yang melindungi kesehatan kita. Mari kita terus mendukung upaya epidemiologi untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan aman bagi semua.

Referensi

Sakina, A. N., Suryawati, C., and Fatmasari, E. Y., 2021. Aspek Manajemen Dalam Kegiatan Surveilans Epidemiologi Covid-19 Di Puskesmas Dharmarini Kabupaten Temanggung. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, [Online] Volume 9(3), pp. 225-235. https://doi.org/10.14710/jmki.9.3.2021.225-235 [Accessed 4 Jan. 2025].

Norisa, F. V., and Sukendra, D. M., 2022. EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus di Puskesmas Temanggung). Jurnal Kesehatan Masyarakat, [Online] Volume 10(6), pp. 633-642. https://doi.org/10.14710/jkm.v10i6.36429 [Accessed 4 Jan. 2025].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun